Jumat 24 Jul 2020 06:23 WIB

Anjuran Membatasi Screen Time demi Kesehatan

Hubungan antara screen time dan risiko kematian ini diungkapkan dalam sebuah studi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Hubungan antara screen time dan risiko kematian ini diungkapkan dalam sebuah studi (Foto: ilustrasi seseorang di depan laptop)
Foto: Pixabay
Hubungan antara screen time dan risiko kematian ini diungkapkan dalam sebuah studi (Foto: ilustrasi seseorang di depan laptop)

REPUBLIKA.CO.ID, Kurangi //Screen Time// Turunkan Risiko Kematian

Lama waktu yang dihabiskan untuk menatap layar perangkat elektronik dalam satu hari ternyata berkaitan dengan risiko kematian. Oleh karena itu, orang dewasa dianjurkan untuk membatasi screen time mereka.

Baca Juga

Hubungan antara screen time dan risiko kematian ini diungkapkan dalam sebuah studi terbaru dari University of Glasgow. Studi ini melibatkan hampir 500 ribu partisipan berusia 37-73 tahun selama 12 tahun, sejak 2006 hingga 2018. Dalam studi ini, tim peneliti berfokus pada waktu menonton televisi para partisipan.

Screen time yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko kematian secara umum sebesar 5,62 persen dan peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 7,97 persen. Kedua risiko ini bisa dicegah atau diperlambat bila durasi screen time dibatasi menjadi dua jam atau kurang per hari.

Screen time ini tak hanya mencakup waktu yang dihabiskan untuk menatap layar televisi seperti dalam studi. Screen time juga mencakup berbagai kegiatan serupa lainnya, seperti menonton video melalui ponsel.

Dr Hamish Foster dari University of Glasgow mengatkaan studi terbaru ini menambah bukti bahwa menonton terlalu banyak televisi dan menjalani gaya hidup sedentari dapat memperburuk kesehatan. Sebaliknya, mengubah kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat memperlambat atau mencegah terjadinya perburukan pada kesehatan.

"Akan tetpai, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kami membuat rekomendasi kuat mengenai waktu menonton televisi," tukas Foster, seperti dilansir BBC, Jumat (24/7).

Foster juga menambahkan ada dua hal yang cukup berkaitan erat dengan screen time dan kesehatan yang buruk. Kedua hal tersebut adalah kebiasaan mengemil tak sehat serta status sosial ekonomi yang lebih rendah.

Tim peneliti juga sempat melihat potensi manfaat bila mengganti kegiatan menonton televisi dengan kegiatan yang lebih sehat. Salah satu contohnya adalah kegiatan berjalan kaki. Hasilnya, manfaat kesehatan sudah bisa dirasakan hanya dengan melakukan sedikit perubahan kecil tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement