Kamis 23 Jul 2020 18:47 WIB

Pabrik Pakan Ikan Pertama Milik BUMN Resmi Beroperasi

Pabrik pakan ikan milik BUMN ini mampu memproduksi 6.300 ton per bulan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja membawa ikan menuju Cold Storage Unit Pengolahan Ikan Perum Perindo, Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja membawa ikan menuju Cold Storage Unit Pengolahan Ikan Perum Perindo, Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) resmi mengoperasikan pabrik pakan ikan dan udang di Subang, Jawa Barat. Pabrik ini merupakan pabrik pakan ikan dan udang pertama milik negara (BUMN) yang mana sebelumnya pabrik pakan di Indonesia didominasi perusahaan swasta.

Beroperasinya pabrik pakan ikan dan udang ini ditandai dengan kunjungan Wakil Menteri I BUMN Budi Gunadi Sadikin yang didampingi Direktur Utama Perum Perindo Fatah Setiawan Topobroto, Direktur Operasional Raenhat Tiranto Hutabarat dan Kepala Pabrik Pakan Ikan dan Udang Perum Perindo Agung Setiarto ke pabrik pakan yang berlokasi di Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (23/7).

Baca Juga

 

Perum Perindo, kata Direktur Utama Perum Perindo Fatah Setiawan Topobroto memastikan memproduksi pakan ikan dan udang yang bersaing di kelasnya. Pasalnya, pabrik pakan menggunakan mesin berteknologi terbaru dan bahan baku pakan dengan mutu terjamin.

"Kami bisa memproduksi 6.300 ton per bulan," ujar Fatah dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (23/7).

Fatah menyampaikan fasilitas produksi lainnya yaitu ekstruder kapasitas 6 MT per jam, palet mills kapasitas 6 MT per jam, laboratorium mikroskop stereo untuk mengevaluasi tingkat kematangan pellet dan masih banyak lagi. Fatah menyebut seluruh proses produksi dilakukan secara otomatis.

Fatah mengatakan bahan baku pakan ikan dan udang menggunakan bahan terbaik seperti tepung ikan, tepung terigu, tepung industri, gaplek, Squid liver powder, minyak ikan, squid liver oil, minyak sawit, vitamin dan mineral. Selain itu Perum Perindo juga menggandeng PT Sang Hyang Seri (Persero) untuk bahan baku jagung.

"Merek pakan ini bernama Muara Ikan untuk pakan ikan dan Muara Udang untuk pakan udang. Kami optimistis Muara Ikan dan Muara Udang Perum Perindo ini dapat bersaing di pasaran," lanjut Fatah.

Fatah menambahkan rencana penjualan pakan ikan yakni pakan lele, pakan ikan mas dan pakan patin atau bandeng. Sementara itu, rencana pemasaran pakan udang yaitu di Jawa Barat 1.019 ton per bulan, Banten 489 ton per bulan dan Jakarta 80 ton per bulan.

Kata Fatah, berdirinya pabrik pakan ikan dan pakan udang Perum Perindo di Subang merupakan wujud kepedulian dalam membantu petambak dan petani ikan. Pasalnya, pakan memiliki peran penting dengan menguasai 80 persen dari biaya budidaya ikan maupun udang.

Oleh sebab itu, lanjut Fatah, Perum Perindo membangun pabrik pakan dengan kapasitas produksi 72 ribu ton per tahun. Rinciannya yakni kapasitas pakan ikan 36 ribu ton dan pakan udang 36 ribu ton.

"Perum Perindo berupaya bersinergi dengan BUMN lain dalam mengoperasionalkan pabrik pakan. Potensi pakan ikan dan pakan udang ini sangat besar. Potensi dari konsumsi pakan ikan secara nasional sebesar 1,35 juta ton per tahun sedangkan pakan udang 350 ribu ton per tahun," ucap Fatah.

Fatah menjelaskan pabrik pakan ikan dan pakan udang Perum Perindo ini dibangun dengan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar R p165 miliar. Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 4 hektare. Dalam pengadaan lahan, Perum Perindo bekerja sama dengan PT Sang Hyang Seri (Persero). Sementara itu, di sisi pembangunan konstruksi pabrik, Perum Perindo menggandeng BUMN lain yakni PT Hutama Karya (Persero).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement