Kamis 23 Jul 2020 17:43 WIB

Penjualan Sapi Qurban di Tasikmalaya Menurun

Penurunan penjualan sapi qurban hingga 40 persen.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Ani Nursalikah
Penjualan Sapi Qurban di Tasikmalaya Menurun. Suasana di lapak penjualan hewan kurban di Kota Tasikmalaya, Kamis (23/7).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Penjualan Sapi Qurban di Tasikmalaya Menurun. Suasana di lapak penjualan hewan kurban di Kota Tasikmalaya, Kamis (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah pedagang sapi di Kota Tasikmalaya mengalami penurunan penjualan menjelang momen Idul Adha 1441 H. Penjualan sapi mereka tak seperti momen-momen Idul Adha sebelumnya.

Salah satu pedagang sapi di Jalan Gubernur Sewaka, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Ade Memed (58 tahun) mengatakan, penjualan sapinya saat ini mengalami penurunan hingga 40 persen. Hingga saat ini, masih banyak sapi yang ada di lapaknya. Padahal, pada tahun sebelumnya, sapi yang dijualnya sudah banyak yang laku terjual. 

Baca Juga

"Menurun. Mungkin karena ekonomi berhenti akibat Covid-19. Dari yang biasa beli lima jadi tiga," kata dia, saat dikunjungi Republika.co.id, Kamis (23/7). 

Ia mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, H-7 Idul Adha sapinya telah terjual sekitar 100 ekor. Namun, saat ini dari 60 ekor sapi yang ada belum terpesan semua.

 

Ade menambahkan, sapi yang dijualnya saat ini seluruhnya diambil dari Tasikmalaya bagian selatan atau sapi lokal. Tahun ini, tak ia tak mendatangkan sapi dari luar Tasikmalaya. Sebab, pasarnya sedang menurun.

Sapi di lapak Ade saat ini dijual dengan kisaran harga Rp 14 juta hingga Rp 35 juta. Untuk menyiasati sepinya pembeli, ia terpaksa menurunkan harga sapi yang dijualnya. "Misalnya harga 21 juta jadi 19,5 juta," kata lelaki yang telah 20 tahun lebih berjualan sapi itu.

Kendati demikian, ia memastikan semua sapi yang dijualnya dalam kondisi sehat. Semua sapi yang didatangkan telah memiliki surat keterangan sehat. 

"Semua sapi kan diperiksa sebelum dikirim," kata dia.

Salah seorang pedagang sapi lainnya, Ajat Sudrajat (64) juga mengaku mengalami penurunan penjualan. Lokasi lapaknya yang berada di Jalan Sutisna Senjaya, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, masih terdapat banyak sapi yang belum dipesan. 

"Biasa 100 ekor kalau sudah H-10 Idul Adha. Tapi sekarang baru 60 ekor," kata dia.

Karena itu, ia belum berani mengambil stok sapi dari daerah Jawa Timur atau Madura dalam jumlah besar. Sapi dari luar Tasikmalaya hanya dipesan sesuai permintaan. 

Menurut dia, selama ini pembeli sapinya banyak yang merupakan pengusaha konveksi di Tasikmalaya. Namun, karena pandemi Covid-19, banyak usaha konveksi yang terdampak. Karena itu, penjualannya menjadi menurun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement