Kamis 23 Jul 2020 16:42 WIB

Anies Baswedan Dukung Operasi Patuh Jaya 2020

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dukung Operasi Patuh Jaya 2020

Rep: Flori Sidebang/ Red: Bayu Hermawan
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Budhi Herdi S (tengah) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kanan) meresmikan Pusat Pelayanan Masyarakat, Kamis (23/7).
Foto: Muhammad Ubaidillah
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Budhi Herdi S (tengah) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kanan) meresmikan Pusat Pelayanan Masyarakat, Kamis (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menggelar Operasi Patuh Jaya 2020 selama dua pekan yang sejak tanggal 23 Juli-5 Agustus 2020. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI pun mendukung kegiatan tersebut.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, operasi ini diharapkan dapat membantu mobilitas masyarakat menjadi lancar. Sehingga kegiatan perekonomian di Jakarta pun bisa berjalan secara efisien.

Baca Juga

"Kita di Jakarta memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak, kegiatan lalu lintas yang amat tinggi dan kegiatan perekonomian yang sangat besar. Karena itu, kondisi lalu lintas yang tertib lancar akan membantu mobilitas penduduk bisa berjalan dengan baik dan mobilitas kegiatan perekonomian bisa berjalan dengan efisien," kata Anies di Mapolda Metro Jaya, Kamis (23/7).

Selain itu, sambung Anies, pihaknya juga mendukung penggunaan kamera electronic traffic law enforcement (ETLE) yang telah terpasang di beberapa titik ruas jalan di Jakarta. Kamera ETLE ini berfungsi untuk melakukan penindakan tilang elektronik kepada pengendara yang melanggar aturan lalu lintas.

"ETLE ini, maka proses pembiasaan untuk tertib akan terjadi. Tadi disampaikan oleh Pak Dirlantas bahwa yang diharap itu bukan jumlah rupiah tagihan pelanggaran yang meningkat, tetapi jumlah ketertiban berlalu lintas," ujar Anies.

Anies berharap, dengan adanya tilang elektronik itu dapat memberikan efek kepada masyarakat untuk selalu tertib lalu lintas dalam berkendara. "Masyarakat nantinya tertib lalu lintas karena kesadaran, bukan semata-mata karena ada petugas atau karena khawatir kena tilang," imbuhnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement