REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) memutuskan memperpanjang program program Lumbung Pangan hingga Desember 2020, seiring banyaknya permintaan dari masyarakat. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, saat ini Lumbung Pangan Jatim melayani pembelian masyarakat di 28 kabupaten/kota. Bahkan rencanannya akan diperluas ke lima kabupaten/kota lainnya.
“Keputusan untuk Lumbung Pangan Jatim diperpanjang sudah saya tandatangani dan sekarang ini sedang kami siapkan untuk ditambah lagi ke lima daerah,” kata Khofifah di Surabaya, Kamis (23/7).
Khofifah pun menargetkan, pada 6 Agustus 2020, layanan Lumbung Pangan Jatim yang menyediakan sembako murah di bawah harga pasar sudah bisa menjangkau 38 kabupaten/ kota di Jatim.
Meski terus diperluas, Khofifah menegaskan layanana gratis biaya pengiriman masih terus diberlakukan. Pemprov Jatim menggratiskan biaya pengiriman melalui kerja sama dengan ojek online dan PT Pos Indonesia.
“Lima daerah perluasan yang akan kita tambahkan dalam waktu dekat adalah daerah yang pasarnya masuk dalam 25 pasar yang menjadi pantauan BPS. Kita harus pastikan bahwa harga bahan pangan di Lumbung kita lebih murah dibandingkan harga pasar,” ujarnya.
Ketua Tim Pelaksana Lumbung Pangan Jatim, Mirza Muttaqien mengatakan teknis pemesanan belanja online gratis ongkos kirim ini sama seperti sebelumnya. Warga bisa belanja sembako murah di Lumbung Pangan Jatim via website https://lumbungpanganjatim.com/ dengan pembayaran lewat bank. Atau melakukan pemesanan online dengan sistem bayar di tempat (COD) melalui Whatsapp di nomor 0811-334-0033.
Kedua sistem belanja ini gratis biaya pengiriman hingga ke alamat pemesan. Pembelian online sembako murah ini akan dikirimkan langsung ke alamat pembeli dari Jatim Expo Surabaya menggunakan jasa pengiriman PT Pos Indonesia. Maksimal waktu pengiriman adalah dua hari.
“Untuk memperpanjang program lumbung pangan dan memprioritaskan di titik-titik pantauan BPS menjadi langlah strategis untuk mengendalikan inflasi Jawa Timur. Dengan pengendalian harga pangan maka inflasi di sektor pangan juga bisa ditekan," kata Mirza.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
