Kamis 23 Jul 2020 09:58 WIB

Dibuka Menguat, IHSG Masih Dibayangi Ketengan AS-China

Tensi geopolitik antara AS dan China akhir-akhir ini kian memanas. 

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona positif pada perdagangan Kamis (23/7). Indeks saham menguat 0,64 persen atau naik 32,73 poin ke level 5.142,91.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona positif pada perdagangan Kamis (23/7). Indeks saham menguat 0,64 persen atau naik 32,73 poin ke level 5.142,91.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona positif pada perdagangan Kamis (23/7). Indeks saham menguat 0,64 persen atau naik 32,73 poin ke level 5.142,91. IHSG kembali berbalik arah setelah ditutup melemah pada perdagangan kemarin. 

Direktur riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Tensi geopolitik antara keduanya akhir-akhir ini kian memanas. 

Baca Juga

"Kesepakatan dagang mungkin masih akan baik baiksaja, namun meningkatnya tensi geopolitik ini akan mempengaruhi pergerakan pasar yang tengah berada di sisi optimis karena perkembangan berita vaksin yang menggembirakan," kata Nico, Kamis (23/7). 

Selain hubungan AS dan China, Nico menambahkan, pasar saham juga dilanda kepanikan seiring kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang signifikan. Hal tersebut salah satunya ditandai dengan penguatan harga emas dalam beberapa hari terakhir.

Di tengah kekhawatiran tersebut, pelaku pasar lebih memilih emas sebagai safe haven. Nico memproyeksikan harga emas masih dapat menguat dalam beberapa pekan ke depan. 

"Kebijakan moneter yang lebih longgar pada semester II ini dinilai dapat meningkatkan harga emas ke level tertingginya," kata Nico.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement