Kamis 23 Jul 2020 06:56 WIB

PSSI Tekankan Protokol Kesehatan untuk Liga 1

Izin untuk kembali menggelar Liga 1 sudah dikantongi.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ketua Umum PSSI M. Iriawan menendang bola ke arah gawang saat peresmian lapangan untuk latihan yang diberi nama Soccer Training Sabilulungan Si Jalak Harupat di kompleks SOR Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020). Ketua Umum PSSI beserta Forkopimda Kabupaten Bandung meresmikan lapangan yang memiliki standar FIFA tersebut untuk tempat latihan tim sepak bola yang akan berlaga pada Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Ketua Umum PSSI M. Iriawan menendang bola ke arah gawang saat peresmian lapangan untuk latihan yang diberi nama Soccer Training Sabilulungan Si Jalak Harupat di kompleks SOR Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020). Ketua Umum PSSI beserta Forkopimda Kabupaten Bandung meresmikan lapangan yang memiliki standar FIFA tersebut untuk tempat latihan tim sepak bola yang akan berlaga pada Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kompetisi Liga 1 2020 akan kembali digelar pada Oktober mendatang. Kompetisi dijadwalkan selesai pada Februari mendatang.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah mendapatkan lampu hijau dari Satgas Covid-19. Ketua PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan izin untuk liga kembali menggelar Liga 1 sudah dikantongi.

"Tentunya dengan protokol kesehatan nomor satu kita sepakati. Saya sampaikan tanpa penonton, karena memang hampir setiap negara yang melangsungkan bola dilakukan tanpa adanya penonton," kata Iwan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (22/7).

Iwan, demikian ia biasa disapa, mengakui kompetisi kembali bergulir bukan tanpa alasan yang kuat. Dia mengungkapkan ada sembilan hal yang menjadi alasan mengapa liga bergulir.

"Apa bedanya Indonesia dan Malaysia, mereka pandemi corona tapi lihat bedanya dengan Jepang, Cina, dan Thailand," katanya.

Di sisi lain, Iwan mengakui masih ada klub yang berat hati mengikuti kompetisi. Dia pun tidak setuju dengan adanya yang nobar atau menonton bareng di rumah.

"Saya mohon kerja sama suporter dan federasi. Bahwa  liga ini bisa berjalan. Apalagi penting bagi kita dalam mencari timnas dari klub," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement