Kamis 23 Jul 2020 01:30 WIB

Masjidil Haram Ditutup pada Hari Arafah dan Idul Adha

Masjidil Haram Ditutup pada Hari Arafah dan Idul Adha.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
  Masjidil Haram Ditutup pada Hari Arafah dan Idul Adha. Foto: Kementerian Agama membatalkan ibadah haji dan umroh tahun 2020. Ilustrasi
Foto: Reuters
Masjidil Haram Ditutup pada Hari Arafah dan Idul Adha. Foto: Kementerian Agama membatalkan ibadah haji dan umroh tahun 2020. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Masjid Agung Arab Saudi di Makkah atau Masjidil Haram akan ditutup untuk jamaah pada Hari Arafah mendatang dan Hari Idul Adha. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari langkah-langkah pencegahan penularan virus Covid-19.

Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji untuk Masjid Agung dan bangunannya, Mayjen Mohammed bin Wasl al-Ahmadi mengatakan, penangguhan sholat di Masjidil Haram dan bangunan luarnya akan berlanjut. Warga yang berada di Makkah pun diminta untuk tetap di rumah pada Hari Arafah.

Baca Juga

"Kami mengimbau orang-orang Makkah untuk berbuka puasa pada Hari Arafah di rumah mereka," kata al-Ahmadi, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (22/7).

Hari Arafah menandai hari kedua haji tahunan dan tepat sehari sebelum Hari Idul Adha. Idul Adha memperingati hari kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail, sebagai tindakan kepatuhan terhadap perintah Allah SWT.

Keduanya, baik Hari Arafah ataupun Idul Adha, adalah hari libur nasional di sebagian besar negara Muslim. Sementara, al-Ahmadi menambahkan, untuk tahap pertama perencanaan haji mendatang telah selesai.

Sebagai bagian dari tindakan pencegahan, jalur khusus untuk mengelilingi Ka'bah dan ritual Sa'i, yakni pergi ke dan dari dua gunung Safa dan Marwa, juga telah ditentukan. Hanya orang tertentu dan telah mengantongi izin yang dapat memasuki area Masjidil Haram.

"Kami terutama berfokus pada aspek kesehatan tahun ini karena situasi yang luar biasa sekarang. Tahap-tahap yang tersisa (terkait pelaksanaan haji) akan dilaksanakan dalam beberapa hari mendatang," kata Mayjen al-Ahmadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement