Rabu 22 Jul 2020 20:05 WIB

Akuisisi Newcastle Oleh Pangeran Arab Kembali Buntu

Pekan lalu, Arab Saudi mendapatkan larangan permanen untuk penyiaran Liga Premier

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Muhammad Akbar
Newcastle United
Foto: NUFC.CO.UK
Newcastle United

REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Proses akuisisi klub Newcastle United oleh Arab Saudi kembal terhenti. Kali ini terdapat gangguan atas tawaran 300 juta pound yang diusulkan oleh Newcastle.

Dilansir dari laman Tribal Football, Rabu (22/7), sebelumnya Liga Premier mengajukan 500 juta pound sebagai pemegang hak siar. Dimana selama ini hak siar terbesar dipegang oleh beIN Sports.

Pekan lalu, Arab Saudi mendapatkan larangan permanen untuk penyiaran Liga Premier atas pembajakan hak siar yang terjadi di sana. Hal ini membuat situasi pengambilalihan Newcastle semakin keruh.

Larangan ini disahkan sebagai kontradiksi langsung dengan kepala eksekutif Liga Premier, Richard Masters pada bulan Juni lalu. Dimana Arab Saudi harus bisa menangani situasi secara positif. Termasuk melindungi pemegang hak siar olahraga untuk melindungi hak-haknya.

Dana Investasi Publik mencoba untuk membeli Newcastle sebagai milik negara. Pembelian ini diketuai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement