Rabu 22 Jul 2020 17:42 WIB

Erdogan: Kami akan di Suriah, Sampai Rakyat Suriah Bebas

Turki telah melakukan beberapa operasi militer ke Suriah utara sejak 2016.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Recep Tayyip Erdogan. (Foto file-Anadolu Agency)
Foto: Anadolu Agency
Presiden Recep Tayyip Erdogan. (Foto file-Anadolu Agency)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan mempertahankan keberadaan pasukannya di Suriah. Mereka bertugas di sana hingga Suriah dapat hidup dalam kebebasan dan keamanan.

"Saat ini mereka mengadakan pemilu. Sampai rakyat Suriah bebas, damai, dan aman kami akan tetap di negara ini," kata Erdogan pada Selasa (21/7).

Baca Juga

Pemilu yang dimaksud Erdogan adalah pemilu parlemen. Kegiatan itu dilaksanakan di daerah-daerah yang dikuasai pemerintah Suriah pada Ahad (19/7) lalu.

Turki telah melakukan beberapa operasi militer ke Suriah utara sejak 2016. Setidaknya ada dua operasi besar, yakni bernama Operation Euphrates Shield dan Olive Branch. Turki hendak menumpas pasukan Kurdi yang menguasai wilayah perbatasan Suriah.

Mereka membidik pasukan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan Partai Persatuan Demokratik Suriah (PYD). Ankara memandang YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

PKK adalah kelompok bersenjata Kurdi yang telah melancarkan pemberontakan di Turki tenggara selama lebih dari tiga dekade. Turki melabeli YPG dan PKK sebagai kelompok teroris. Turki memiliki perbatasan sepanjang 911 kilometer dengan Suriah.

Erdogan telah lama mengecam ancaman pasukan Kurdi di timur Sungai Eufrat dan pembentukan “koridor teroris” di sana.

Ankara ingin memukimkan kembali dua juta pengungsi Suriah di zona aman seluas 30 kilometer yang membentang dari Sungai Eufrat ke perbatasan Irak, termasuk Manbij. Namun Turki menilai rencana itu tak bisa diwujudkan selama pasukan Kurdi, seperti PKK dan YPG menghuni daerah tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement