Rabu 22 Jul 2020 17:36 WIB

Usai Reaktif Tes Cepat, 14 ASN Dinyatakan Negatif Tes Usap

Hasil tes usap sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 di Pemkot Yogyakarta.

Petugas medis mendata warga saat tes Swab massal di Dinas Kesehatan Bantul, Yogyakarta, Selasa (23/6).
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Petugas medis mendata warga saat tes Swab massal di Dinas Kesehatan Bantul, Yogyakarta, Selasa (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak tujuh dari 14 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dinyatakan negatif Covid-19 melalui tes usap. Meskipun sempat memperoleh hasil reaktif saat tes cepat.

“Ketujuh pegawai tersebut warga Kota Yogyakarta. Sekarang tinggal menunggu laporan hasil tes usap dari tujuh pegawai lainnya karena kebetulan merupakan warga dari kabupaten lain di DIY,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu (22/7).

Menurut dia, hasil tes usap tersebut semakin menegaskan bahwa upaya pencegahan penularan virus corona di lingkungan kerja Pemerintah Kota Yogyakarta berjalan dengan baik.

Sebelumnya, juga sudah dilakukan tes usap untuk sekitar 970 petugas medis dan nonmedis yang bekerja di puskesmas di Kota Yogyakarta. Seluruhnya pun menunjukkan hasil negatif Covid-19.

“Kepala daerah dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta juga melakukan tes usap. Alhamdulillah sejauh ini seluruhnya menunjukkan hasil negatif,” kata dia.

Hingga saat ini, di Kota Yogyakarta sudah dilakukan 2.377 tes usap dengan 43 orang di antaranya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Dari angka tersebut, masih ada tiga pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit, 38 sembuh dan dua meninggal dunia.

Selain itu, total tes cepat yang dilakukan pemerintah daerah maupun dilakukan secara mandiri oleh masyarakat tercatat mencapai sekitar 5.000 tes. “Dari kasus terkonfirmasi tersebut dapat diketahui bahwa positivity rate di Yogyakarta 1,8 persen. Jauh lebih kecil dari ketentuan WHO yaitu lima persen,” katanya.

Meskipun demikian, Heroe mengatakan, sejak pandemi terjadi pada Maret hingga saat ini sebaran kasus Covid-19 baik pasien dalam pengawasan hingga pasien terkonfirmasi positif sudah merata di seluruh kelurahan.

“Saat ini, 44 kelurahan masuk zona kuning dan hanya satu kelurahan yang masuk zona orange,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tri Mardaya mengatakan, berdasarkan hasil skrinning melalui tes cepat yang dilakukan ke pasar, mal, hingga ke masyarakat menunjukkan kondisi yang cukup aman.

“Tetapi, harus tetap waspada. Jangan lengah meskipun temuan kasus di Yogyakarta rendah,” katanya.

Sedangkan untuk sebaran kasus positif, Tri mengatakan, rata-rata terdapat penambahan dua hingga empat kasus setiap pekan. “Dari Maret sampai saat ini, di seluruh kecamatan sudah ada temuan kasus terkonfirmasi positif,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement