Rabu 22 Jul 2020 15:28 WIB

Taiwan: Ancaman Militer China Semakin Meningkat

China terus meningkatkan latihan militernya di dekat wilayah Taiwan.

Jet tempur siluman kedua Cina, J-31.
Foto: NAVAL OPENSOURCE INTELIGENT
Jet tempur siluman kedua Cina, J-31.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu menyebut, China sedang meningkatkan kesiapan militer di dekat Taiwan. Hal itu terlihat dari lonjakan latihan militer di dekat pulau yang dianggap Beijing sebagai miliknya.

"Melihat tren jangka panjang, China tampaknya secara bertahap meningkatkan kesiapan militernya, terutama di udara atau di perairan dekat Taiwan," kata Wu, Rabu.

Baca Juga

Taiwan telah mengeluhkan peningkatan kegiatan militer China di dekat pulau tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Beijing belum meninggalkan cara penggunaan kekuatan untuk mengendalikan pulau demokratis itu. "Apa yang sedang dilakukan China sekarang adalah terus meningkatkan kesiapan untuk menyelesaikan masalah Taiwan. Ancaman sedang meningkat," ujar Wu.

Beijing secara rutin mengatakan latihan seperti itu bukanlah hal aneh dan dirancang untuk menunjukkan tekad China guna mempertahankan kedaulatannya. Kementerian Pertahanan Taiwan pada Juni melaporkan delapan insiden intrusi pesawat militer China di zona identifikasi pertahanan udara, di mana jet Taiwan memberikan peringatan radio untuk mengantarkan para penyusup keluar dari wilayah udara.

Wu mengatakan, gangguan seperti itu "terjadi hampir setiap hari" pada Juni dan jauh lebih sering daripada apa yang diungkapkan pemerintah kepada publik. Dia mengatakan China juga telah melakukan beberapa serangan militer terhadap Taiwan.

"Perilaku ini membuat kami khawatir," kata Wu, menambahkan Taiwan memperdalam hubungan keamanannya dengan sekutu, termasuk Amerika Serikat. 

AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan tetapi merupakan pendukung internasional terkuat dan pemasok senjata utama. Wu mengatakan menyerang Taiwan bisa menjadi "kambing hitam yang sangat nyaman" bagi Pemerintah China untuk mengalihkan tekanan domestik akibat melambatnya perekonomian di tengah badai Corona.

Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen, yang memenangi pemilihan ulang pada Januari dan berjanji untuk membela China, telah menjadikan modernisasi militer sebagai prioritas. Pulau ini meluncurkan peningkatan belanja pertahanan terbesar dalam lebih dari satu dekade tahun lalu.

Pekan lalu, Taiwan melakukan latihan tembakan langsung yang menyimulasikan penolakan pasukan penjajah. Tsai mengatakan latihan itu menunjukkan tekad mereka untuk mempertahankan pulau itu.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement