Rabu 22 Jul 2020 13:58 WIB

Unair Bantu Pencegahan Stunting di Halmahera Barat

Unair memberikan bantuan suplementasi multi vitamin dan mineral untuk ibu hamil.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Ibu Hamil.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Ibu Hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Univeristas Airlangga (Unair) Surabaya mendukung program pencegahan stunting Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Dukungan yang dimaksud berupa pemberian bantuan suplementasi multi vitamin dan mineral untuk ibu hamil dan calon pengantin wanita.

Ketua Tim Pengabdian dalam Pencegahan Stunting LPPM Unair Sri Sumarmi menjelaskan, nantinya suplemen tersebut akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Barat. Suplemen tersebut akan digunakan sebagai salah satu program pelayanan pra-nikah guna menyiapkan calon ibu sejak sebelum hamil agar kehamilannya sehat.

Baca Juga

“Jumlah vitamin yang dikirimkan ke Halmahera Barat sementara ini adalah 2.000 botol,” kata perempuan yang akrab disama Mamik tersebut di Surabaya, Rabu (22/7).

Mamik menjelaskan, 2.000 botol tersebut terdiri dari 1.000 botol untuk ibu hamil. Setiap botolnya berisi 180 kapsul untuk dikosumsi selama enam bulan. Sementara 1.000 botol sisanya diperuntukan bagi calon pengantin wanita yang pada setiap botolnya berisi 60 kapsul.

Menurutnya, jumlah bantuan tersebut belum bisa mengintervensi seluruh masyarakat di sana. Karena program ini difokuskan untuk mengintervensi pilot project di Desa Lokus Stunting.

“Suplemen multi vitamin mineral perlu diberikan kepada ibu hamil dan calon pengantin wanita karena masalah kekurangan zat gizi mikro masih banyak dijumpai di Indonesia dan beberapa negara kawasan Asia dan Afrika,” ujar FKM UNAIR tersebut.

Mamik melanjutkan, pemberian suplemen tersebut berdasar pada hasil penelitian di berbagai negara. Penelitian membuktikan bahwa suplementasi multi micronutrient pada masa kehamilan dapat memperbaiki kualitas bayi yang dilahirkan, serta menurunkan risiko komplekasi kehamilan. Terlebih jika intervensi diberikan sejak sebelum hamil.

 

“Nah di Provinsi Maluku Utara, prevalensi neonatal stunting termasuk tinggi. Oleh karena itu sangat tepat jika intervensi ini diberikan di Maluku Utara,” kata dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement