Rabu 22 Jul 2020 09:15 WIB

Paus Biru Terdampar di Pantai Kupang Hilang

Paus biru langka dengan usia sekitar 70 tahun tersebut hilang dari lokasi terdampar.

Paus biru langka dengan usia sekitar 70 tahun tersebut hilang dari lokasi terdampar di pesisir pantai Kota Kupang (Foto: ilustrasi paus terdampar)
Foto: ANTARA/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS
Paus biru langka dengan usia sekitar 70 tahun tersebut hilang dari lokasi terdampar di pesisir pantai Kota Kupang (Foto: ilustrasi paus terdampar)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Paus biru atau Blue Whale dengan nama ilmiah Balaenopteramusculus yang terdampar dan mati di pesisir pantai Kecamatan Nunhila, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, hilang dari lokasi tersebut, Rabu (22/7) pagi. Beberapa warga yang melintas di sekitar lokasi tersebut sempat berhenti untuk mencari tahu keberadaan paus tersebut, namun tak terlihat, padahal kondisi air sedang surut.

"Tadi malam masih ada di sini, pagi ini saya turun ke pesisir untuk melihatnya, tapi sudah tidak ada lagi, mungkin hanyut terbawa air laut saat sedang pasang," kata Ansel, warga Nunhila yang ditemui di lokasi.

Baca Juga

Ia meyakini tak mungkin ada yang bisa menarik paus yang beratnya mencapai 100 ton tersebut. Sementara itu, Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Zaydi, ketika dihubungi mengatakan bahwa paus itu diketahui hanyut terbawa oleh air laut saat pasang.

"Semalam kami dari BBKSDA menerjunkan tim untuk bertugas menjaga paus tersebut namun paus itu hanyut," ujar dia.

Ia mengatakan, sudah mendapatkan laporan dari petugas BBKSDA yang bertugas menjaga paus terdampar dan mati tersebut. Zaydi mengatakan bahwa pada Selasa (21/7) malam sekitar pukul 22.30 wita, tim UPS BBKSDA NTT yang piket di lokasi melaporkan paus sudah mengambang di air dan hanyut.

Tim pun berusaha mencari paus tersebut dan berusaha mengejar paus itu dengan speed boat. Namun tak sempat karena hilang dan semakin gelap keadaan di laut.

"Teman-teman tetap melakukan upaya pencarian dan penyisiran sampai saat ini," katanya.

Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Ikram Sangadji, ketika dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan informasi itu. Ia mengatakan, akan terjun langsung ke lokasi untuk memastikan hilangnya paus itu.

"Kalau sudah hilang akan sulit dilacak. Kalau badannya sudah membusuk dan perutnya pecah, akan tenggelam sendiri," tambah dia.

Ia juga mengatakan bahwa paus itu dilaporkan pertama kali oleh warga pada Selasa (21/7), pukul 10.00 wita. Namun baru terdampar di pesisir pantai itu sekitar pukul 15.00 wita.

Pada Rabu (22/7) pukul 10.00 wita akan dilakukan penguburan di dalam pasir seperti yang dilakukan sebelum-sebelumnya. Sampai pukul 08.10 wita proses pencarian paus biru itu masih dilakukan oleh para petugas. Paus biru tersebut tergolong jenis langka dan diperkirakan berusia 70 tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement