Rabu 22 Jul 2020 09:07 WIB

Dugaan Pelecehan Wali Kota Seoul Masih Mungkin Diselidiki

Dugaan pelecehan seksual oleh mendiang wali kota Seoul masih bisa diselidiki

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pemakaman Wali Kota Seoul Park Won-soon. Dugaan pelecehan seksual oleh mendiang wali kota Seoul masih bisa diselidiki. Ilustrasi.
Foto: EPA
Pemakaman Wali Kota Seoul Park Won-soon. Dugaan pelecehan seksual oleh mendiang wali kota Seoul masih bisa diselidiki. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Polisi Seoul mengatakan penyelidikan menyeluruh terhadap dugaan pelecehan seksual oleh mendiang wali kota Seoul Park Won-son tidak mungkin dilakukan secara langsung karena alasan yang jelas. Namun demikian, upaya untuk menemukan kebenaran di balik tuduhan terhadapnya dapat dilakukan melalui penyelidikan ke dalam kasus terkait lainnya.

"Kami tidak dapat secara langsung menyelidiki kasus (pelecehan seksual)," ujar seorang pejabat dari Badal Kepolisian Metropolitan Seoul tanpa menyebutkan jati dirinya sebagai syarat dikutip laman Yonhap, Rabu (22/7).

Baca Juga

Dia meyakini, polisi mungkin saja menyelidiki kasus ini melalui banyak cara lain. Hal itu bakal dilakukan jika ada kebutuhan yang masuk akal untuk penyelidikan paksa dari mereka yang membantu dan mendukung dugaan pelanggaran seksual oleh wali kota.

"Polisi tengah mempertimbangkan mencari surat perintah pencarian dan penyitaan terhadap para pejabat di pemerintah kota metropolitan Seoul untuk menyelidiki klaim, jika perlu," kata pejabat itu.

Wali kota Park ditemukan tak bernyawa di lereng bukit di Seoul pada dini hari 10 Juli silam dalam dugaan bunuh diri. Kematian tersebut terjadi kurang dari dua hari setelah salah satu mantan sekretarisnya mengajukan pengaduan pelecehan seksual terhadapnya.

Secara terpisah, petugas mengatakan polisi telah mengamankan materi dan hard disk online untuk mencari tahu siapa yang membuat dan mengedarkan salinan pengaduan yang diklaim. Polisi juga memeriksa kebocoran informasi yang diduga terkait dengan pengaduan tersebut.

Polisi juga sudah mulai memanggil pejabat kota Seoul untuk mencari tahu apakah ada kelalaian tugas di pihak mereka. Pada Senin (20/7), Penasihat Khusus Kesetaraan Gender Pemerintah Kota Seoul Im Soon-young diperiksa karena kasus ini selama lima jam.

Dia yang merupakan seorang saksi kunci dalam kasus ini, telah bertanya kepada Park apakah dia terlibat dalam insiden "memalukan" sekitar pukul 03.00 pada 8 Juli sebelum pengaduan diajukan kepadanya. Ini pun mengindikasikan bahwa dia mungkin tahu tentang dugaan kesalahan seksual bosnya bahkan sebelum penuduh membawa kasus itu ke polisi.

Sementara itu, petugas polisi membantah keras tuduhan bahwa polisi memberi tip kepada wali kota tentang pengaduan tersebut. "Tidak masuk akal bahwa penyelidik membocorkan informasi investigasi mereka di luar (tim)," katanya.

Pejabat anonim itu menegaskan kembali posisi polisi yang konsisten mengenai tuduhan kebocoran, yang diperkuat oleh calon komisaris jenderal Badan Kepolisian Nasional, Kim Chang-ryong selama audiensi konfirmasi di Majelis Nasional. Kim menekankan bahwa tidak ada keadaan di mana informasi bocor dari polisi dan bahwa dia akan bertanggung jawab jika polisi diketahui telah membocorkan informasi.

Polisi akan segera memulai analisis forensik dari ponsel wali kota yang ditemukan di dekat tubuhnya. Kelompok-kelompok sipil yang mewakili korban mengatakan mereka akan mengadakan konferensi pers pada pukul 11 siang Rabu ini setelah yang pertama diadakan pekan lalu. Mereka diharapkan untuk mempresentasikan pendapat mereka tentang penyelidikan yang sedang berlangsung dan masalah lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement