Rabu 22 Jul 2020 00:25 WIB

Travel Umroh dan Haji Khusus Pilih Vakum di Tengah Pandemi

Semua travel tidak bisa berbuat banyak apabila Arab Saudi masih menutup umroh.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Travel Umroh dan Haji Khusus Pilih Vakum di Tengah Pandemi (ilustrasi).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Travel Umroh dan Haji Khusus Pilih Vakum di Tengah Pandemi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) belum banyak yang bisa dilakukan selama Kerajaan Arab Saudi menutup umroh. Saat ini semua travel-travel umrah vakum dari segala aktivitas yang berkaitan dengan umroh dan haji khusus. 

"Kalau untuk kondisi saat ini semua travel mungkin sama seperti kami. Dia diam," kata Pemilik Travel PT. Mayasa Wisata Mulya Riau Irma Romi Anto saat dihubungi, Selasa (21/7).

Irma Romi mengatakan, masing-masing travel yang telah memiliki izin PPIU maupun telah mendapat izin sebagai penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) mencari usaha lain. Hal tersebut agar perusahaan dapat menutupi biaya oprasional yang sepi dari bisnis utama yakni memberangkatkan umroh. "Cari kesibukan lain untuk menutup biaya operasional," katanya.

Irma menuturkan, jika nanti umroh sudah dibuka pihaknya akan inventarisir lagi siapa saja jamaah yang sudah masuk daftar tunggu, dan mana saja jamaah yang sudah lunas. Dan yang seharusnya kemarin harus berangkat terus tertunda karena Saudi menutup umroh. "Nah itu yang kita prioritaskan berangkat pertama," katanya.

Dan perusahannya juga kata Romi, tidak lupa untuk memastikan apa saja syarat-syarat atau aturan baru dari pemerintah setempat dalam hal ini Kemeterian Agama (Kemenag). Selain mengecek aturan di Kemenag juga perusahaan harus memantau apa saja aturan yang diberlakukan Kerajaan Arab Saudi. "KSA tentang visa, hotel, dan maskapai," katanya.

Jadi kata dia, kalau kemungkinannya selama periode new normal nanti akan ada social distancing, seperti pembatasan kamar harus maksimal dua jamaah, tentu harga akan naik. Pastinya perubahan-perubahan ini harus disampaikan kepada jamaah baik yang sudah lunas maupun yang belum lunas. "Dan kita akan sampaikan ke jamaah ada perubahan kita minta lagi penambahan dana," katanya.

Selanjutnya, perusahaan travel akan memantau kebijakan penggunaan vaksin. Apakah masih menggunakan satu vaksi yakni vaksin miningitis ata ada tambahan lain dan itu semua harus disampaikah kepada jamaah. "Terus mengenai vaksin apakah nanti ada penambahan vaksin atau bagaimana juga kita belum bisa pastikan," katanya.

Irma Romi mengatakan, yang dapat dipastikan sekarang ini, bahwa semua travel itu menunggu dan melihat situasi di luar negeri dan dalam negeri. Semua travel tidak bisa berbuat banyak apabila Arab Saudi masih menutup umroh. "Travel semua wait and see melihat situasi dan menunggu. Kita tidak lebih dari itu," katanya.

Irma mengatakan, kalau ada orang yang daftar, perusahaannya tetap menerima, hanya saja tetap pihaknya tidak bisa menjanjikan bulan berapa berangkatnya. Namun ketika umrah dibuka pasti diinformasikan akan berangkat. "Kemudian kalau umroh dibuka Insya Allah kita akan berangkat," katanya. 

Menurut Irma ada sekitar 1000 jamaah yang masuk daftar tunggu di perusahaanya. Semua crew bekerja di rumah tidak lagi di kantor seperti hari-hari biasa. "Karena tidak lagi banyak kerjaan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement