Selasa 21 Jul 2020 23:03 WIB

Israel akan Borong Vaksin Covid-19 Tes dari Farmasi Inggris

Israel berencana borong vaksin Covid-19 uji coba dari perusahaan farmasi Inggris.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Israel berencana borong vaksin Covid-19 uji coba dari perusahaan farmasi Inggris. Pembuatan vaksin. (Ilustrasi)
Foto: AP Photo/John Minchillo
Israel berencana borong vaksin Covid-19 uji coba dari perusahaan farmasi Inggris. Pembuatan vaksin. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel dilaporkan sedang dalam negosiasi lanjutan dengan AstraZeneca, perusahaan farmasi asal Inggris, untuk pembelian vaksin Covid-19 eksperimental di masa mendatang. Hal ini sebagaimana dilansir dari Middle East Monitor mengutip portal berita Israel, Ynet, Selasa (20/7). 

Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Israel pun enggan mengungkap lebih jauh ihwal upaya Israel itu. Dia juga mengakui, kementeriannya tidak mengungkapkan kontak yang menjadi kunci dalam persoalan yang sensitif ini.

Baca Juga

Di sisi lain, AstraZeneca tidak dapat dihubungi untuk memberikan tanggapan. Israel juga telah menandatangani perjanjian semacam itu dengan Moderna Inc untuk menjadi kandidat vaksinnya.

Vaksin virus corona eksperimental yang dikembangkan AstraZeneca dan Universitas Oxford disebut aman dan menghasilkan respons kekebalan dalam uji klinis tahap awal. Progres pengembangan vaksin tersebut menimbulkan harapan untuk dapat digunakan di akhir tahun.

Secara terpisah, tentara Israel menghancurkan pos pemeriksaan keamanan Palestina yang digunakan untuk menguji virus corona di Tepi Barat yang diduduki. Pos pemeriksaan didirikan pasukan keamanan Palestina di pintu masuk kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki untuk mencegah penyebaran virus.

Otoritas Israel dilaporkan terus melakukan kekejaman terhadap komunitas Palestina yang paling rentan di Tepi Barat yang diduduki, sebagai bagian dari upaya selama puluhan tahun untuk mengusir mereka keluar dari daerah itu. Termasuk menganiaya warga Palestina di Yerusalem Timur.

Menurut laporan B'Tselem, organisasi non-pemerintah Israel, bulan lalu terjadi lonjakan pembongkaran Israel, yang menyebabkan 151 warga Palestina, termasuk 84 anak di bawah umur kehilangan tempat tinggal. Mereka berada dalam bahaya dan tanpa perlindungan selama pandemi Covid-19. 

Sebanyak 468 kasus virus korona baru dan tiga kematian akibat penyakit ini tercatat di wilayah Palestina yang diduduki selama 24 jam terakhir. Kementerian Kesehatan Palestina juga menyebutkan, kasus aktif Covid-19 yakni sebanyak 8.360 dengan total kematian 65 orang.

 

Sumber: https://www.middleeastmonitor.com/20200721-israel-in-talks-with-astrazeneca-for-potential-covid-19-vaccine     

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement