Selasa 21 Jul 2020 19:53 WIB

Jubir Klaim Indonesia Mampu Tekan Kasus Covid-19

Jumlah daerah dengan risiko tinggi pun terlihat semakin berkurang

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Pasien corona (Ilustrasi).
Foto: Abdan Syakura/Republika
Pasien corona (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan, adanya penurunan kasus Covid-19 di sejumlah daerah yang masuk dalam zona risiko tinggi. Wiku menyebut, dalam delapan pekan terakhir ini, jumlah daerah dengan risiko tinggi pun terlihat semakin berkurang dan berubah menjadi zona risiko sedang, rendah, dan tak terdampak.

Ia mendetailkan, dalam sepekan terakhir ini ada 35 kabupaten kota dengan risiko tinggi, 169 kabupaten kota dengan risiko sedang, 210 kabupaten kota risiko rendah, dan 52 kabupaten kota melaporkan tak ada penambahan kasus baru.

“Kalau dilihat kondisi ini, terlihat bahwa daerah dengan risiko tinggi dalam 8 pekan terakhir terlihat jumlahnya menurun dan berubah menjadi zona risiko sedang, rendah, dan tidak terdampak,” jelas Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (21/7). 

Wiku menyampaikan, perubahan zonasi potensi peningkatan kasus inipun menunjukan Indonesia mampu menekan kasus Covid-19.

“Jadi kalau dilihat, Indonesia telah mampu menekan kasus sehingga ada perbaikan zonasi,” ucapnya.

Kendati demikian, kasus Covid-19 di sejumlah daerah dinilai masih tinggi dan perlu perhatian ketat dari kepala daerahnya.

Berikut daftar 13 kabupaten kota dengan risiko tinggi yang kini telah berubah menjadi daerah dengan risiko sedang. Yakni Karangasem, Bone Bolango, Kota Gorontalo, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, Kota Mojokerto, Kota Ternate, Minahasa Utara, Kota Bitung, Bantaeng, Jakarta Utara, serta Jakarta Timur.

Sedangkan sebanyak 34 kabupaten kota dengan risiko sedang berubah menjadi risiko rendah. Dan 11 kabupaten kota dengan risiko rendah melaporkan tak ada penambahan kasus.

“Kami berharap bahwa provinsi-provinsi yang masih menjadi prioritas dan daerah dengan zonasi risiko tinggi dan sedang untuk mari sama-sama promosi kesehatan. Jaga jarak gunakan masker dan sering cuci tangan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement