Selasa 21 Jul 2020 19:12 WIB

Menteri Agama Tetapkan Idul Adha Jatuh pada Jumat, 31 Juli

1 Dzulhijjah jatuh pada hari Rabu 22 juli 2020.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Menteri Agama Tetapkan Idul Adha Jatuh pada Jumat, 31 Juli
Foto: ANTARA/HUMAS KEMENAG
Menteri Agama Tetapkan Idul Adha Jatuh pada Jumat, 31 Juli

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) telah melaksanakan sidang isbat untuk menetapkan awal Dzulhijjah 1441 Hijriyah di Gedung Kemenag pada Selasa (21/7) sore. Setelah dilakukan sidang isbat, Kemenag menetapkan bahwa hari raya Idul Adha jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020.

"Dengan demikian hari raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah 1441 Hijriyah jatuh pada hari Jumat tanggal 31 Juli 2020 Masehi, inilah hasil sidang isbat yang baru saja kita laksanakan dan kita sepakati bersama," kata Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi saat konferensi pers Sidang Isbat 1441 H, Selasa (21/7).

Menag mengatakan, sidang isbat adalah wujud atau pengejawantahan dari Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa penetapan 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 1 Dzulhijjah dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kemenag yang berkonsultasi dengan MUI dan melibatkan ormas-ormas Islam di Indonesia. Sidang isbat diawali dengan pemaparan posisi hilal yang disampaikan Tim Falakiyah Kemenag. 

Mereka menyampaikan bahwa ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada posisi di atas ufuk antara 6 derajat 51 menit sampai dengan 8 derajat 42 menit. Ini adalah posisi hilal berdasarkan hisab. Dalam melaksanakan sidang isbat Kemenag selalu menggunakan dua metode yang selama ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain.

"Yaitu metode hisab atau dengan cara perhitungan astronomi dan yang kedua metode rukyat dengan cara melihat langsung keberadaan hilal," ujarnya.

Menag menegaskan, untuk dipahami bersama dua metode ini yakni metode hisab dan rukyat bukan dua metode yang diperhadapkan atau saling dibenturkan. Sebab keduanya adalah metode yang saling melengkapi satu dengan yang lain, karena keduanya sama pentingnya. Pemerintah dari dulu selalu menggunakan dua metode tersebut karena betapa pentingnya kedua metode itu untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya. 

Informasi hitungan Islam telah dikonfirmasi dengan laporan sejumlah petugas Kemenag di daerah yang ditempatkan di 84 titik rukyat dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Dari 84 titik pemantauan hilal, yang telah melaporkan dan melihat hilal lebih dari 12 titik. Orang-orang tersebut juga sudah di sumpah hakim pengadilan agama setempat.

"Oleh karenanya dengan dua hal tersebut diatas yaitu berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan laporan rukyatul hilal juga sudah melihat hilal, maka secara mufakat dinyatakan bahwa 1 Dzulhijjah tahun 1441 Hijriyah jatuh pada hari Rabu tanggal 22 Juli 2020," jelasnya.

Kemenag berharap dengan hasil sidang isbat ini seluruh umat Islam di Indonesia akan berhari raya Idul Adha secara bersama-sama. Mudah-mudahan ini adalah cerminan kebersamaan umat Islam di Indonesia. Semoga kebersamaan ini mudah-mudahan menjadi wujud dari kebersamaan sebagai sesama anak bangsa, untuk menatap masa depan bangsa yang lebih baik.

 

Sidang isbat dihadiri Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi, dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. Sidang juga diikuti perwakilan ormas Islam melalui aplikasi daring.

"Ada referensi bahwa hilal awal Dzulhijjah 1441 Hijriyah hari Selasa tanggal 21 Juli 2020 dapat teramati dari wilayah Indonesia," kata Cecep saat paparan posisi hilal awal Dzulhijjah 1441 H oleh Tim Falakiyah Kemenag, Selasa (21/7).

Menurutnya, ijtimak terjadi pada Selasa (21/7) sekitar jam 00:33 WIB. Untuk di Pelabuhan Ratu, posisi hilal saat terbenamnya matahari pada posisi 7,82 derajat dengan umur bulan 17 jam 20 menit, 37 detik.

Hilal awal Dzulhijjah 1441 H Selasa (21/7) sudah memenuhi kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Yaitu tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke Matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.

"Jadi ada referensi bahwa hilal awal Dzulhijjah 1441 H pada Selasa tanggal 21 Juli 2020 teramati dari wilayah Indonesia," ujarnya.

 

Cecep menambahkan, hisab sifatnya informatif, sedang rukyat sifatnya konfirmatif. Penetapan atau isbat adalah penggabungan antara konfirmasi hasil rukyat dengan informasi hasil hisab yang tertera dalam Taqwim Standar Indonesia tahun 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement