Selasa 21 Jul 2020 18:44 WIB

Sosok Sahabat Paling Pemberani Menurut Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib menyebutkan sosok sahabat yang paling pemberani.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Ali bin Abi Thalib menyebutkan sosok sahabat yang paling pemberani. Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Ali bin Abi Thalib menyebutkan sosok sahabat yang paling pemberani. Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ali bin Abi Thalib terkenal sebagai sahabat Rasulullah SAW yang paling berani. Ali yang juga merupakan keponakan Rasulullah ini memiliki ke tangkasan dalam memainkan pedang.  

Syekh Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi dalam kitabnya "Hayatush Shahabah" menukilkan riwayat Al-Bazzar dalam kitab Musnad-nya, dari Muhammad bin Aqil, dari Ali RA bahwa dia berkhutbah kepada mereka:

Baca Juga

أخرج البزار في مسنده عن علي أنه قال : أخبروني من أشجع الناس ؟ فقالوا : أنت قال : أما إني ما بارزت أحدا إلا انتصفت منه و لكن اخبروني بأشجع الناس ؟ قالوا : لا نعلم فمن ؟ قال : أبو بكر إنه لما كان يوم بدر فجعلنا لرسول الله صلى الله عليه و سلم عريشا فقلنا : من يكون مع رسول الله صلى الله عليه و سلم لئلا يهوي إليه أحد من المشركين ؟ فو الله ما دنا منا أحد إلا أبو بكر شاهرا بالسيف على رأس رسول الله صلى الله عليه و سلم لا يهوي إليه أحد إلا هوى إليه فهو أشجع الناس قال علي رضي الله عنه : و لقد رأيت رسول الله صلى الله عليه و سلم و أخذته قريش فهذا يجبأه و هذا يتلتله و هم يقولون : أنت الذي جعلت الآلهة إلها واحدا ؟ قال : فو الله ما دنا منا أحد إلا أبو بكر يضرب هذا و يجبأ هذا و يتلتل هذا و هو يقول : ويلكم ! أتقتلون رجلا أن يقول ربي الله ثم رفع علي بردة كانت عليه فبكى حتى اخضلت لحيته ثم قال : أنشدكم الله أمؤمن آل فرعون خير أم أبو بكر ؟ فسكت القوم فقال : ألا تجيبونني ؟ فو الله لساعة من أبي بكر خير من ألف ساعة من مثل مؤمن آل فرعون ذاك رجل يكتم إيمانه و هذا رجل أعلن إيمانه

"Wahai manusia siapa orang yang paling berani?" 

Mereka menjawab "Engkau wahai amirul mukminin."

Meski semua orang mengakui bahwa dirinyalah yang paling berani, namun Ali sendiri mengakui bahwa bukanlah dia yang paling berani, melainkan adalah Abu Bakar RA. Pengakuan Ali seperti diriwayatkan Al-Bazzar, Ali berkata:  

"Ketahuilah, kalau aku tiada seorang musuh pun yang maju sendirian dari barisan nya untuk menantangku bertanding, melainkan aku akan melayaninya. Akan tetapi orang yang paling berani adalah Abu Bakar." 

Ali RA menceritakan: pada suatu hari kami membangun sebuah rumah kecil untuk Rasulullah SAW, sebagai tempat berteduh. Kami berkata," Siapa yang mau menemani Rasulullah SAW, supaya tiada orang musyrik pun yang mengganggu beliau? "

Maka demi Allah, tiada seorang pun di antara kami mendekat, kecuali Abu Bakar RA sambil mengangkat pedangnya di atas kepala Rasulullah SAW. Dia tidak mengizinkan seorang pun mendekati Rasulullah SAW, dan dia siap untuk menantang orang-orang yang ingin melakukan kejahatan terhadap diri Rasulullah.  Maka dialah orang yang paling berani," kata Ali.

Selanjutnya diriwayatkan bahwa Ali melihat orang Quraisy mengerumuni Rasulullah sebagian dari mereka mengancamnya sementara yang lain mengguncang-guncang badan Rasulullah. Mereka berkata. "Kamu telah menjadikan tuhan-tuhan itu sebagai satu tuhan saja. 

"Demi Allah! Tiada seorangpun di antara kami yang mendekat, selain Abu Bakar. Dia memukul sebagian mereka melawan sebagian lainnya dan mengguncang sebagian lain lagi, seraya berkata kepada orang-orang Quraisy itu; "Apakah kalian ingin membunuh seorang lelaki hanya karena dia mengatakan "Tuhanku adalah Allah?"

Kemudian Ali RA mengangkat kain burdah yang dipakainya lalu dia menangis terisak-isak hingga membasahi janggutnya. Kemudian dia berkata kepada orang-orang yang hadir, "Aku bersumpah kepada kalian dengan nama Allah, Adakah seorang lelaki beriman dari kalangan keluarga Firaun yang lebih baik ataukah Abu Bakar?"

Orang banyak pun terdiam, lalu Ali RA berkata, "Demi Allah, sesaat dari masa Abu Bakar RA adalah lebih baik daripada sepenuh bumi yang berisi orang mukmin dari kalangan keluarga Firaun. Lelaki itu merahasiakan keimanannya, sedangkan Abu Bakar RA memproklamasikan keimanannya."  

Kemudian al-Bazzar berkata "kami tidak mengetahui hadits itu diriwayatkan kecuali kari jalan ini. Demikian tercantum dalam kitab al-Bidayah (Juz 3, hal. 271). Al-Haitsami berkata (Juz 9, hal 47).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement