Selasa 21 Jul 2020 17:56 WIB

Jokowi Minta Bantuan Modal Kerja tak Dipakai Beli Handphone

Pemerintah memberikan bantuan modal kerja sebesar Rp 2,4 juta kepada UMKM.

Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama usai memberikan bantuan modal kerja kepada pedagang kecil yang terdampak COVID-19 di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7/2020). Presiden memberikan bantuan sebesar Rp2,4 juta kepada masing-masing pedagang.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama usai memberikan bantuan modal kerja kepada pedagang kecil yang terdampak COVID-19 di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7/2020). Presiden memberikan bantuan sebesar Rp2,4 juta kepada masing-masing pedagang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pedagang kecil dan mikro untuk memanfaatkan bantuan modal kerja guna menambah modal usaha atau ekspansi. Ia juga berpesan tidak menggunakan bantuan tersebut untuk keinginan yang tidak diperlukan seperti telepon genggam (handphone) atau pulsa.

“Jangan sekali-kali tambahan modal kerja ini dipakai untuk beli Hp (Handphone), atau beli pulsa, hati hati. Saya ikuti lho ini. Harus dipake betul-betul untuk tambahan modal kerja,” kata Presiden kepada para pedagang kecil dan mikro yang diundang ke Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7).

Baca Juga

Presiden mengatakan akan terus memantau efektivitas dari penyaluran bantuan modal kerja sebesar Rp 2,4 juta kepada pedagang kecil dan mikro. Total, Presiden akan memberikan bantuan modal kerja kepada 12 juta pedagang kecil dan mikro di Tanah Air.

Dia meminta agar para pedagang asongan, pedagang kaki lima hingga pedagang skala produksi rumahan, bisa menggunakan bantuan modal kerja itu untuk menambah ragam dan ketersediaan barang-barang yang akan dijual. Presiden Jokowi mencontohkan pedagang bahan pokok seperti tahu dan tempe, bisa menambah barang jualan dengan telur.

"Kalau yang usahanya kelontong di rumah ya mestinya nantinya ada tambahan barang-barang tambahan yang ada di warung,” ujar mantan Wali Kota Solo itu.

Jokowi juga memotivasi pelaku usaha kecil dan mikro agar tidak patah semangat dalam menghadapi tekanan pandemi Covid-19.

“Ini bukan hanya di Indonesia, tapi di 215 negara di dunia. Alhamdulillah kita masih bisa berjualan meski omzetnya turun. Ini situasi yang kita hadapi. Saya minta tetap bekerja keras, minta berusaha keras agar omzetnya ini sedikit demi sedikit bisa dinaikan,” ujar dia.

Dia mengetahui sejumlah pelaku usaha kecil dan mikro merasakan penurunan pendapatan atau omzet secara drastis bahkan hingga 50 persen akibat pandemi Covid-19. "Situasi saat ini bukan normal yang biasanya sehari-hari bisa Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu, tapi sekarang hanya Rp250 ribu atau lebih kecil dari itu. Semuanya merasakan. Ini tidak hanya terjadi di usaha kecil, tapi usaha menengah kena, usaha gede juga kena," ujar Mantan Wali Kota Solo itu.

Penyelamatan usaha kecil dan mikro memang menjadi salah satu fokus Presiden Jokowi di tengah pandemi Covid-19. Dalam rapat terbatas di Juni 2020 lalu, dia meminta jajarannya segera merealisasikan stimulus di bidang ekonomi agar dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha kecil.

Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 695,2 triliun untuk menangani pandemi virus Corona baru dan dampak yang menyertainya, sebagaimana yang tertuang dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement