Selasa 21 Jul 2020 17:46 WIB

Bandung Dikategorikan Risiko Sedang Covid-19

Data yang dipakai Pemprov Jabar masih menggunakan data tanggal 6 hingga 12 Juli

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Anggota dari Forum Komunikasi Pesepeda Bandung Raya membawa poster saat Kampanye Tertib Bersepeda di Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Ahad (19/7). Kampanye tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi keselamatan bersepeda dan tertib berlalu lintas sekaligus sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19 tempat umum. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Anggota dari Forum Komunikasi Pesepeda Bandung Raya membawa poster saat Kampanye Tertib Bersepeda di Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Ahad (19/7). Kampanye tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi keselamatan bersepeda dan tertib berlalu lintas sekaligus sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19 tempat umum. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ketua Tim Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang mengatakan Bandung masuk kategori risiko sedang atau oranye dalam penyebaran covid-19. Menurutnya, data yang disampaikan masih pada periode 6 hingga 12 Juli.

Ema mengatakan data yang dipakai Pemprov Jabar masih menggunakan data tanggal 6 hingga 12 Juli dengan kategori risiko sedang. Sedangkan pada tanggal 13 Juli hingga 19 Juli berada pada kategori rendah berdasarkan standar pemerintah pusat. 

"Saya belum begitu clear dengan ukuran perubahan label (zona) tapi bagi kita konsen penanganan saya lihat di data yang positif aktif menurun. Itu dasar kita bagaimana pola penanganan agar konsisten," ujarnya, Selasa (21/7).

Ia mengaku tidak mengetahui apakah data Secapa AD masuk ke dalam data di Kota Bandung sehingga muncul kategori risiko sedang atau oranye. Namun ia memastijan bahwa data yang diumumkan belum diperbaharui. "Kita aktif menanyakan, saya dapat dari Dinas Kesehatan Kota Bandung seperti itu, yang diumumkan pertanggal 14. Sekarang 21 (Juli). Mungkin belum update," katanya.

Ema mengaku pernyataan tersebut tidak menganggu psikologis pemerintah Kota Bandung. Sebab pihaknya terus mengupayakan agar pandemi bisa diminimalisasi dan segera berakhir di Bandung.  "Kita tidak pernah klaim sendiri biru (zona), selama ini justru dari provinsi. Masa mengevaluasi sendiri," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jabar mengikuti standar Pemerintah Pusat tentang 4 level kewaspadaan. Sebelumnya Pemprov Jabar menerapkan lima level kewaspadaan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement