REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER — Pelatih Manchester City, Pep Guardiola tampaknya sedikit kesal kepada Arsenal karena faktor di luar lapangan.
Dilansir dari BBC, Selasa (21/7), City marah karena pada awal musim, The Gunners mendekati Mikel Arteta yang saat itu menjadi asisten pelatih Guardiola.
Pada Desember 2019, Arteta masih menjadi asisten pelatih Guardiola ketika City menang 3-0 atas Arsenal. Setelah kekalahan itu, dua pejabat eksekutif Arsenal menemui Arteta di rumahnya untuk mengadakan pembicaraan potensi melatih Arsenal dan kini dia benar-benar menjadi arsitek.
City disebutkan tak memiliki niat menghalangi rencana Arsenal namun tidak dilakukan secara diam-diam. Persoalan itu yang membuat Guardiola marah. Kendati demikian, Guardiola mengatakan tetap menghormati Arsenal di lapangan namun tak begitu menghormati di luar lapangan.
"Lawan selalu layak mendapatkan rasa hormat dan penghargaan saya. Saya memiliki semua rasa hormat untuk apa yang ada di Arsenal di lapangan. Tidak jauh di luar lapangan, tetapi di lapangan, banyak,” ujarnya.
City juga mendapatkan sorotan karena keberhasilannya menang atas bandingnya di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) Internasional terhadap larangan dua tahun tampil di kompetisi Eropa musim depan. City juga menuding Arsenal menghasut delapan klub Liga Inggris agar CAS menolak banding City.
Beberapa tokoh senior kesal atas CAS yang membatalkan hukuman UEFA. Klub-klub juga kecewa dengan keputusan tersebut. Chelsea, Burnley, Leicester City, Liverpool, Manchester United, Tottenham Hotspur dan Wolves adalah tim yang kecewa dengan keputusan itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
