Selasa 21 Jul 2020 14:32 WIB

Pasien Positif Covid Klaster Secapa AD kembali Berkurang

Saat ini pasien covid klaster Secapa AD menjadi tinggal 836 orang.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Brigjen TNI Nefra Firdaus, Kepala Dinas Penerangan AD
Foto: Istimewa
Brigjen TNI Nefra Firdaus, Kepala Dinas Penerangan AD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien positif Covid-19 klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Bandung, Jawa Barat, kembali berkurang. Setelah melalui tes swab kedua, didapati ada empat orang pasien yang menunjukan hasil negatif.

"Hasil lab PCR dari swab kedua pasien di Secapa AD sampai dengan pagi ini ada empat pasien lagi yang dinyatakan negatif," ungkap Kepala Dinas Penerangan AD, Brigjen TNI Nefra Firdaus, dalam keterangannya, Selasa (21/7).

Dengan hasil tersebut, total pasien positif dari kluster Secapa AD kembali berkurang. Dari total 1.308 pasien positif di sana, kini berkurang menjadi 836 orang pasien saja. Pasien yang hari ini dinyatakan negatif menyusul 468 orang yang telah dinyatakan negatif sebelumnya.

"Dari total 1.308 pasien positif Covid 19 di Secapa AD pada pagi ini sudah berkurang 472 orang, 468 ditambah empat orang, menjadi tinggal 836 orang," kata dia.

 

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, mengatakan, meski terdapat klaster baru positif Covid-19 di Secapa AD, kegiatan pendidikan di sana tetap berjalan sesuai kurikulum. Pendidikan berjalan bersamaan dengan proses karantina bagi para personel yang positif Covid-19 tersebut.

"Jadi, di dalam kegiatan sehari-hari sesuai jadwal mereka, kita isolasi mereka, tapi bukan di dalam barak saja, tetap keluar (barak), kepada setiap mereka kita belikan obat, kita awasi mereka saat istirahat juga," kata Jenderal Andika di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Protokol kesehatan di lingkungan sekolah juga diperketat. Pada malam hari, petugas pendidik akan tetap mengawasi dan memastikan para siswa tidur pada saatnya demi menjaga stamina tetap baik meski terinfeksi Covid-19. "Setelah itu mereka juga olahraga, membuat mereka kelelahan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement