Selasa 21 Jul 2020 05:11 WIB

RNI Bukukan Kenaikan Laba Bersih 124 Persen pada Semester I

Di pengujung 2019, RNI mencatatkan rugi sebesar Rp 64,8 miliar.

Pabrik dan produk PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI.
Foto: dok. RNI
Pabrik dan produk PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu BUMN pangan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp 42 miliar pada semester I-2020. Perolehan laba bersih ini meningkat 124 persen dibandingkan pencapaian tahun 2019 di periode yang sama.

Pencapaian laba di pertengahan tahun ini menunjukkan peningkatan kinerja perseroan yang signifikan, mengingat pada penutupan tahun buku 2019, perseroan mencatatkan rugi sebesar Rp 64,8 miliar. Direktur Keuangan RNI Pramusti Indrascaryo mengatakan pencapaian laba tersebut 120 persen lebih tinggi dari target anggaran yang ditetapkan sampai Juni 2020.

Baca Juga

"Kinerja positif tersebut tidak terlepas dari peningkatan penjualan yang tercapai sebesar Rp2,5 triliun atau 18 persen di atas anggaran sebesar Rp2,1 triliun," kata Pramusti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/7).

Pramusti menambahkan memasuki penutupan semester I, kinerja perseroan semakin membaik seiring dengan upaya perbaikan. Salah satunya adalah pengendalian, yakni menekan biaya usaha sebesar 29 persen di bawah anggaran atau tercatat turun 12 persen dibanding realisasi tahun lalu.

Menurut Pramusti, manajemen juga telah menerapkan sejumlah strategi baru, diantaranya mengoptimalkan modal kerja dalam mendukung peningkatan penjualan perseroan. Pemberdayaan SDM juga terus dilakukan dalam berbagai aspek sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang berdampak pada kinerja positif perusahaan.

Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI Febriyanto mengatakan perolehan kinerja positif perseroan tidak terlepas dari membaiknya produktivitas sejumlah kelompok usaha.

Pada kelompok industri perkebunan, produksi minyak sawit atau crude palm oil (CPO) per Juni 2020 tercatat 5.428 ton, atau meningkat 220 ton dibanding produksi tahun lalu pada periode yang sama yaitu sebesar 5.208 ton.

Produksi teh juga mengalami peningkatan, sampai dengan Juni 2020, produksi teh tercatat 1.801 ton atau meningkat 52 ton dibanding tahun lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement