Senin 20 Jul 2020 21:54 WIB

Pasien Sembuh Covid-19 di Kalteng Capai 924 Orang

Secara kumulatif kasus positif Covid-19 Kalimantan Tengah menjadi 1.405 kasus

Pasien corona (Ilustrasi).
Foto: Abdan Syakura/Republika
Pasien corona (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan hingga Senin (20/7) ini jumlah pasien sembuh dari Covid-19 secara keseluruhan mencapai 924 orang.

Ketua Gugus Tugas Sugianto Sabran melalui Jubir dr Herlina Eka Shinta di Palangka Raya, menyampaikan ada penambahan sebanyak 16 orang pasien sembuh dari Covid-19. "Mereka berasal dari Palangka Raya tujuh orang, Kotawaringin Barat lima orang, Kotawaringin Timur dua orang, Gunung Mas satu orang, serta Barito Utara satu orang," jelasnya.

Sedangkan kasus konfirmasi positif juga ada penambahan sebanyak 14 orang, yaitu di Palangka Raya 11 orang, serta Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur dan Lamandau masing-masing satu orang.

"Pasien positif Covid-19 meninggal ada penambahan satu orang, yaitu di Kapuas," ungkapnya.

Secara kumulatif kasus positif Covid-19 Kalimantan Tengah menjadi 1.405 kasus, terdiri dari 401 dalam perawatan, 924 sembuh, serta 80 meninggal dengan tingkat kematiannya atau 'case fatality rate' (CFR) sebesar 5,7 persen.

Lebih lanjut dijelaskan sebanyak 13 kabupaten dan satu kota sudah terdampak, tetapi Sukamara kini menjadi zona hijau karena tidak ada kasus, sedangkan Seruyan sudah tidak ada kasus aktif tetapi belum mencapai 28 hari, sehingga belum dikategorikan zona hijau.

Lebih lanjut ia menyampaikan penegasan mengenai proses pembelajaran tahun ajaran baru 2020/2021, yakni yang dapat melakukan pembelajaran tatap muka adalah mereka yang berada di daerah zona hijau.

Sedangkan yang berada pada zona kuning, oranye dan merah dilarang melakukan proses pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan dan tetap melanjutkan kegiatan belajar dari rumah (BDR).

"Hal ini harus menjadi perhatian bersama karena kesehatan dan keselamatan anak didik, guru dan petugas sekolah serta lainnya, tetap diutamakan dalam proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19," ungkapnya dalam siaran pers.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement