Senin 20 Jul 2020 14:59 WIB

Penembakan Pecah di Washington, 1 Orang Meninggal

Sebanyak 8 orang terluka dalam penembakan di Washington DC

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Penembakan di Amerika Serikat (ilustrasi).
Foto: Matt Stone/The Boston Herald via AP
Penembakan di Amerika Serikat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Polisi wilayah Washington DC, Amerika Serikat (AS) mengatakan, satu orang terbunuh dalam penembakan di ibu kota AS pada Ahad (19/7) sore waktu setempat. Sementara, sekurangnya delapan orang lainnya juga terluka dalam penembakan yang diduga sebagai serangan senjata yang ditargetkan.

"Ketiga tersangka keluar dari kendaraan dan berlari ke lingkungan setempat sebelum menembaki sebanyak sembilan orang," ujar Kepala Kepolisian Metropolitan DC Peter Newsham seperti dikutip CNN, Senin (20/7).

Baca Juga

Dua dari pelaku penyerangan memiliki senjata laras panjang, dan yang ketiga memiliki pistol. Newsham memerinci, sembilan korban adalah orang dewasa, delapan pria, dan satu perempuan. Dua dari yang terluka berada dalam kondisi serius, dan yang lainnya menderita luka-luka yang tidak terlalu parah.

"Jenis kegiatan siang hari di lingkungan yang sangat, sangat sibuk, saya yakin, menakutkan bagi komunitas ini," kata Newsham.

"Saya tidak tahu apa yang dipikirkan orang-orang jika mereka berpikir mereka bisa memasuki blok dan membuat banyak ketakutan. Mereka membuat semua orang di komunitas ini dalam bahaya," ujarnya menambahkan.

The Washington Post mengutip pejabat setempat mengatakan, penembakan yang terjadi di 14th Street dan Spring Road, Northwest, di lingkungan Columbia Heights menimpa korban berusia 18 hingga 62 tahun. Menurut Newsham, insiden itu berasal dari perselisihan antarpemain dari klub olahraga. "Kami akrab dengan beberapa pemain," kata Newsham. 

Sementara, Wali Kota Washington D.C Muriel E Bowser menyebut penembakan itu mengejutkan. "Semua orang marah bahwa serangan dapat terjadi di area komersial pada hari itu," kata Bowser.

Insiden penembakan terjadi di tengah rentetan kekerasan senjata di kota-kota besar di seluruh negara musim panas ini. Setidaknya 23 orang telah tewas sejak 1 Juli. Sebelum penembakan Ahad, ada 103 kasus pembunuhan di kota tahun ini. Menurut situs web kepolisian DC. Newsham mengatakan sekitar 90 persen dari kematian itu disebabkan oleh tembakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement