Senin 20 Jul 2020 14:41 WIB

Pasar Smartphone Anjlok 48%, Xiaomi Memimpin

Pasar Smartphone Anjlok 48% di Q2 2020, Produk Xiaomi Memimpin

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Pasar Smartphone Anjlok 48% di Q2 2020, Produk Xiaomi Memimpin!. (FOTO: KrAsia)
Pasar Smartphone Anjlok 48% di Q2 2020, Produk Xiaomi Memimpin!. (FOTO: KrAsia)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Data terbaru dari perusahaan riset Canalys mencatat bahwa pasar smartphone di India mengalami kontraksi nyaris 50% pada Q2 2020. Lumpuhnya aktiitas ekonomi di tengah pandmei Covid-19 telah membuat pengiriman ponsel di negara tersebut turun 48% menjadi 17,3 juta unit. 

Baca Juga: Dolar AS dan Global Bar-Bar: Rupiah Ambyar, Dekati Rp15.000!

Dilansir dari South China Morning Post, produk ponsel China, yakni Xiaomi masih memimpin pasar di posisi teratas dengan pengiriman mencapai 5,3 juta unit hingga Juni 2020. Sayangnya, angka tersebut pun tercatat turun 48% secara tahunan.

Bersama dengan Xiaomi, ada empat merek ponsel lain dengan jumlah pengiriman terbanyak pada periode tersebut, yakni Vivo, Samsung, OPPO, dan Realme. Merek-merek tersebut mengalami penurunan pengiriman setidaknya 27% jika dibandingkan dengan kinerja tahunan. 

Baca Juga: Xiaomi Kembali Bawa Ponsel Baru, Harganya di Bawah Rp2 Jutaan

"Vendor smartphone menghadapi situasi yang kejam di kuartal ini, berurusan dengan pasokan rendah karena penghentian total produksi dan permintaan berkurang karena pengecer online dan offline dilarang menjual smartphone," tulis laporan tersebut dikutip pada Senin, 20 Juli 2020.

Selain Covid-19, sentimen lain yang turut memengaruhi pasar smartphone ialah sengketa perbatasan yang mematikan antara China dan India pada bulan lalu. Insiden tersebut pun berujung pada pemboikotan teknologi China dan ada banyak hal lain yang ikut dipertaruhkan. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement