Senin 20 Jul 2020 10:10 WIB

TNI Evakuasi Dua Jasad Banjir Bandang Luwu Utara

Dua jasad itu dibawa ke posko untuk diidentifikasi

Aparat bersama anjing pelacak mencari korban yang tertimbun material lumpur banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Ahad (19/7/2020). Sebanyak dua anjing pelacak dikerahkan guna mencari korban yang masih tertimbun material lumbur akibat diterjang banjir bandang.
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Aparat bersama anjing pelacak mencari korban yang tertimbun material lumpur banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Ahad (19/7/2020). Sebanyak dua anjing pelacak dikerahkan guna mencari korban yang masih tertimbun material lumbur akibat diterjang banjir bandang.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Prajurit Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI/Makassar mengevakuasi dua jasad korban bencana banjir bandang di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, serta membawanya ke posko identifikasi korban bencana.

"Dua jenazah kembali ditemukan dan sekarang jenazahnya itu telah diambil oleh tim identifikasi untuk didata identitasnya," kata Asisten Logistik Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI Kolonel Laut (T) Dimi Trisakti dalam keterangan tertulisnya pada Senin (20/7).

Menurut dia, jasad kedua korban bencana tersebut dievakuasi petugas di Desa Indokorodi Kecamatan Masamba dan Desa Raddadi Kecamatan Baebunta.

"Pada saat kedua korban ini ditemukan, kondisinya telah meninggal dunia akibat terbawa arus banjir dan ditimbun lumpur, sehingga saat pengevakuasiantim harus menggali lumpur tempat korban ditemukan," katanya.

Ia menambahkan, tim pencari juga menyisir kawasan aliran sungai untuk menemukan warga yang terbawa arus banjir bandang.

"Untuk selanjutnya, Tim Baksos Lantamal VI bergerak untuk membantu evakuasi barang masyarakat korban bencana di kampung Radda untuk dibawa ke tempat yang lebih aman," katanya.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah bencana banjir yang melanda sebagian wilayah LuwuUtara menyebabkan 14.438 orang mengungsi.

Bencana tersebut menyebabkan kerusakan pada 4.202 rumah warga,sembilan sekolah, 13 rumah ibadah, satu puskesmas, satu laboratorium kesehatan, delapan kantor pemerintahan, jalan, dan jembatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement