Ahad 19 Jul 2020 20:52 WIB

PMI Cianjur Sosialisaikan Protokol Kesehatan di Objek Wisata

Tempat wisata merupakan salah satu lokasi rawan terjadinya penularan Covid-19

Pengunjung melakukan transaksi pembayaran berbasis digital dengan pedagang di pantai sebelum berwisata.
Foto: ANTARA /FIKRI YUSUF
Pengunjung melakukan transaksi pembayaran berbasis digital dengan pedagang di pantai sebelum berwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada para pengunjung objek wisata Taman Prawatasari Cianjur sebagai upaya pencegahan Covid-19 di masa adaptasi kebiasaan baru.

"Kami memilih objek wisata untuk dijadikan lokasi sosialisasi protokol kesehatan, karena tempat wisata merupakan salah satu lokasi rawan terjadinya penularan Covid-19, sehingga kami datang ke tempat ini untuk mengingatkan dengan memberikan sosiliasi tentang protokol kesehatan agar terhindar dari infeksi virus yang belum ada vaksinnya ini," kata Ketua PMI Kabupaten Cianjur Hery Hidayat di Cianjur, Aha.

Baca Juga

Menurutnya, sosialisasi ini sangat penting khususnya bagi warga di masa normal baru apalagi masih banyak masyarakat yang seakan tidak peduli pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan aktivitas.

Karena itu, pihaknya memilih tempat wisata yang juga digunakan warga untuk berolah raga untuk melakukan sosialisasi dengan membuakan stand PMI, setiap pengunjung diberikan edukasi tentang Covid-19 seperti bagaimana cara pencegahan dan penanggulangannya.

Selain itu, pihaknya juga membagikan paket perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berisi sabun, masker dan hand sanitizer kepada 250 pengungjung Taman Prawatasari, sekaligus memberikan simulasi cara cuci tangan yang benar dengan menggunakan air mengalir serta sabun.

"Sosialisasi ini untuk membantu pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, karena untuk pencegahan ini ada kuncinya ada di masing-masing warga dan kami pun mengingatkan agar tidak menganggap enteng virus yang hingga saat ini belum ditemukan vaksinnya," tambahnya.

Di sisi lain, Hery mengatakan pihaknya juga membuka layanan bagi warga yang ingin mendonorkan darahnya, di masa pandemi ini pasokan darah berkurang beberapa hal seperti adanya pembatasan aktivitas. Maka dari itu, masa adaptasi kebiasaan baruini pihaknya juga menggencarkan kegiatan sosial berupa donor darah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement