Ahad 19 Jul 2020 16:59 WIB

Goresan Duka Sederet Penulis Muda untuk Sapardi Djoko Damono

Rintik Sedu, Fiersa Besari hingga Ahmad Fuadi menuliskan kesedihan kepergian Sapardi

Rep: Eva Rianti/ Red: Karta Raharja Ucu
Aggota keluarga merapikan foto almarhum Sapardi Djoko Damono di rumah duka Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (19/7/2020). Sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono meninggal dunia karena penurunan fungsi organ tubuh di usia 80 tahun.
Foto: ANTARA/MUHAMMAD IQBAL
Aggota keluarga merapikan foto almarhum Sapardi Djoko Damono di rumah duka Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (19/7/2020). Sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono meninggal dunia karena penurunan fungsi organ tubuh di usia 80 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ucapan belasungkawa mendalam atas berpulangnya Sapardi Djoko Damono membanjir di media massa. Sederet penulis yang memiliki kedekatan atau pernah berkarya bersama pencipta puisi "Hujan di Bulan Juni" itu turut mengungkapkan rasa duka. 

Rintik Sedu, yang pernah berkolaborasi dengan Sapardi dalam pembuatan buku ‘Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang?’ tak dapat membendung rasa sedihnya atas berpulangnya sang master penyair. 

Baca Juga

“Seperti dalam puisimu berjudul Pada Suatu Pagi Hari: ‘Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa’. Ya, Pak. Hari ini aku cuma akan menangis. Itu saja,” tulis Rintik Sedu lewat akun instagramnya, @rintiksedu.

Penulis lainnya yang pernah bertatap muka dengan Sapardi dan memiliki memori foto bersama, juga turut memposting ucapan duka, seperti Ahmad Fuadi dan Okky Madasari.

“Bulan Juli. Hujan duka. Selamat jalan Pak Sapardi. Percik tintamu akan terus menetes dari langit puisimu, sejak hari ini, sampai abadi. Al fatihah,” tulis Ahmad Fuadi, penulis buku Negeri 5 Menara melalui akun instagramnya, @afuadi.

“Baru tiga hari lalu, ngobrolin foto ini dengan Mas @jokpin.jogja. Mau posting, tapi kok ragu. Selamat jalan, Pak Sapardi. Terima kasih atas semua karya dan teladan,” tulis Okky Madasari dalam instagramnya. Caption postingannya dilengkapi dengan foto bersama Joko Pinurbo dan Sapardi Djoko Damono.

Selain banjir belasungkawa di Instagram, ungkapan duka juga menggema di linimasa Twitter, hingga menjadi trending topic. Penulis milenial, Fiersa Besari turut menyampaikan rasa dukanya.

“Selamat jalan, Eyang Sapardi Djoko Damono. Jasamu abadi, sering karya sastramu yang meninggalkan pengaruh besar untuk generasi setelahmu. Patah hati terdalam dari kami,” tulisnya dalam cuitan yang dilengkapi dengan foto berupa puisi berjudul ‘Pada Suatu Hari Nanti’ (1991) karya Sapardi Djoko Damono. “Yang fana adalah waktu. Karya Sapardi abadi,” lanjutnya.

Sapardi dikabarkan meninggal dunia pada Ahad (19/7) pukul 09.17 WIB di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.  Sastrawan kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940 itu meninggalkan setumpuk karya, mulai dari sajak, puisi, hingga novel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement