Ahad 19 Jul 2020 00:40 WIB

Dokter RS India Nyatakan Siap Hadapi Gelombang II Covid-19

Total kasus Covid-19 di India telah menembus angka dua juta lebih pada Jumat (17/7).

 Seorang petugas kesehatan menangani sampel usap hidung di pos pemeriksaan yang didirikan untuk menyaring orang-orang yang datang dari luar kota, di Ahmedabad, India, Jumat (17/7/2020).
Foto: AP / Ajit Solanki
Seorang petugas kesehatan menangani sampel usap hidung di pos pemeriksaan yang didirikan untuk menyaring orang-orang yang datang dari luar kota, di Ahmedabad, India, Jumat (17/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Para dokter di rumah sakit rujukan terbesar Covid-19 di India mengatakan, mereka siap jika infeksi virus corona meningkat lagi di Ibu Kota. Peningkatan kasus di sejumlah wilayah lainnya telah menyebabkan total kasus menembus angka dua juta lebih pada Jumat (17/7).

Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash Narayan berada di garda depan dalam perang melawan pandemi di New Delhi. Rumah sakit yang berkapasitas 2.000 tempat tidur itu telah merawat 6.000 lebih pasien Covid-19. Kini jumlah pasien pun menurun.

Baca Juga

"Bahkan, jika kami memiliki jumlah (kasus) yang lebih besar dan gelombang kedua muncul (di New Delhi) maka kami memiliki fasilitas yang sangat bagus ... dan kami siap untuk itu," kata direktur medis rumah sakit, SureshKumar, kepada Reuters.

Bangsal Covid-19, yang membeludak dengan pasien pada awal pandemi, sebagian besar terlihat sepi dengan hanya beberapa tempat tidur yang ditempati ketika Reuters berkunjung ke rumah sakit pemerintah tersebut pada Jumat. Namun, pasien berdatangan.

Staf mendorong brankar seorang pasien berusia 29 tahun yang tampak memegang dadanya dan ditemani sang ibu yang berjalan di sebelahnya. ICU relatif memiliki lebih banyak pasien.

Ketika pandemi mulai melanda New Delhi beberapa bulan lalu, rumah sakit tersebut langsung berusaha mempersiapkan kecukupan jumlah tempat tidur dan peralatan yang memadai. Jumlah infeksi kini meningkat di berbagai kota dan desa yang lebih kecil ketimbang di kota-kota seperti New Delhi dan Mumbai, yang pernah menjadi zona merah Covid-19.

Dokter di rumah sakit pun mengaku mereka memiliki kesempatan untuk bernapas sejenak. Kumar menyebutkan bahwa dalam perang melawan penyakit tersebut, dua anggota staf rumah sakit gugur.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement