Jumat 17 Jul 2020 18:39 WIB

Bentengi Amil dari Covid-19

Belum ada lembaga filantropi yang menyelenggarakan rapid test untuk para amil.

Rep: Imas Damayanti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik menggandeng komunitas tunarungu fingertalk. Mereka mengikuti kegiatan Cash For Work pada Kamis (7/5) lalu berupa pembagian masker, sarung tangan, penutup kepala hingga hidangan buka puasa.
Foto: baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik menggandeng komunitas tunarungu fingertalk. Mereka mengikuti kegiatan Cash For Work pada Kamis (7/5) lalu berupa pembagian masker, sarung tangan, penutup kepala hingga hidangan buka puasa.

REPUBLIKA.CO.ID, Ancaman wabah virus korona jenis baru (Covid-19) memang menghantam siapa pun, tak terkecuali para amil zakat. Setelah sebelumnya dikabarkan dua orang amil asal Jakarta dan Surabaya dilaporkan positif Covid-19, lembaga-lembaga filantropi pun makin membentengi amilnya dari terpaan wa bah tersebut.

Tak bisa dimungkiri, peran para amil pada masa-masa krisis ataupun musibah sangat dibutuhkan masyarakat. Kesehatan serta keamanan amil pun perlu dijaga ke tat seiring dengan masih berlangsung nya masa pandemi Covid-19 yang belum dapat dipastikan kapan berakhirnya.

Sekretaris Jenderal Forum Zakat (Foz) Nana Sudiana menyampaikan, kasus dua orang amil yang dikabarkan positif tersebut menjadi peringatan bagi semua elemen. Pasalnya, peran dan kontribusi amil sangat  krusial dan vital."Tanpa amil, maka operasional LAZ (lem baga amil zakat/filantropi) akan mati," kata Nana saat dihubungi Republika, Selasa (14/7).

Dia menegaskan, para amil telah meng ikuti aturan dari protokol Covid-19 yang ada. Berkaca dari kasus dua amil ter sebut, dia menjelaskan, lembaga-lembaga filan tro pi terus memperketat proteksi kepada para amilnya. Tak se dikit dari mereka yang menerapkan pro tokol kesehatan sambil terus meman tau pergerakan amil dalam menjalankan aktivitas ke masyara kat. Banyak amil bahkan dapat menger jakan aktivitasnya di rumah (work from home).

Upaya lainnya dari lembaga filan tropi adalah dengan memperhatikan status dari para amil. Meski demikian hingga saat ini, dia menjabarkan, belum ada satu pun dari lem baga-lembaga filantropi yang berinisiatif melakukan rapid test. Alasannya, biaya rapid test yang mahal masih menjadi per tim bang an mengingat dana lembaga yang ter se dia masih difokuskan untuk ter alokasi ke pada masyarakat yang terdampak Covid-19.

"Rapid test ini belum ada yang me mulai, karena memang biayanya mahal. Tapi bagusnya memang ada yang me mulai, tapi kita lihat nanti," kata dia.

Lebih lanjut dia menjabarkan ten tang kelanjutan nasib kedua amil yang positif Covid-19. Menurut dia, kedua amil tersebut saat ini mendapatkan du kungan penuh dari lembaga filantropi yang menaunginya. Baik dukungan ma teriel, morel, psikologis, hing ga bantuan-bantuan yang menyasar kepada keluarga nya.

Direktur Utama Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Marwan Mujahidin mengata kan, dukungan terhadap para amil di BMH selalu dilakukan. Upaya membentengi para amil dilakukan agar dapat melayani umat Islam dengan mak simal. Setidaknya, dia men jelaskan terdapat beberapa cara yang dilakukan BMH dalam memproteksi para amilnya. Pertama, menjalankan protokol kese hatan Covid-19 yang sudah diterapkan ke pada para amil. "Baik itu para amil yang bekerja di kantor ataupun yang ber ada di garda terdepan (ke lapangan), me reka wa jib menjalankan protokol ke sehatan Covid- 19," kata Marwan.

Kedua, kata dia, pengaturan jarak sosial terus dilakukan. BMH juga terus mengatur meminimalisir pertemuan-pertemuan kerja guna menghindari ke rumunan sosial yang terjadi di lingkup kerja. Hingga kini, BMH masih menerapkan work from home untuk sebagian amilnya.

Cara ketiga, Marwan menjelaskan, BMH memberikan beberapa fasilitas pen dukung dalam menangkal Covid-19. Con toh nya yakni alat pelindung diri (APD), masker, hand sanitizer, hingga keperluankeperluan rapid test apabila terdapat in dikasi dari amil-amil BMH yang terjangkit Covid-19.

Namun, dia menjelaskan, dalam waktu dekat ini BMH belum berinisiatif untuk menggelar rapid test. Hal itu dilaku kan agar tidak menganggu psikologis para amil dalam menjalankan aktivitasnya di lapangan.

Dia pun selalu mengimbau kepada para amil untuk selalu mengutamakan kesehat an diri sebelum membantu orang lain. Para amil juga hendaknya menjalankan aturan yang ada dan harus dibarengi dengan doa.

Pada akhirnya, meski pandemi Covid-19 belum dapat diprediksi kapan selesainya, dia berharap para amil selalu sehat dan ter hindar dari marabahaya. "Kami imbau para amil untuk terus mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita terus berupaya mem proteksi me reka, tapi berdoa juga penting agar upaya kita dijaga Allah," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement