Jumat 17 Jul 2020 17:05 WIB

Sleman Siap Tutup Obyek Wisata Abaikan Protokol Kesehatan

Pemkab akan terus mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan wisata

Rep: wahyu suryana/ Red: Hiru Muhammad
Wisatawan mengunjungi Kompleks Taman Wisata Candi Keraton Ratu Boko di Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (3/7/2020).
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan mengunjungi Kompleks Taman Wisata Candi Keraton Ratu Boko di Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (3/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Penyebaran Covid-19 di Tanah Air masih terus terjadi. Meski begitu, Kabupaten Sleman sedang melakukan persiapan-persiapan teknis untuk membuka kembali obyek-obeyk wisata, tentu dengan penerapan protokol kesehatan ketata.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih mengatakan, telah memeriksa dan melakukan simulasi pembukaan obyek wisata. Dilakukan bersama Dinas Kesehatan, Satpol PP dan instansi terkait ke banyak obyek wisata.

Ia menekankan, mereka akan terus mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan wisata tersebut. Termasuk, jika nanti ditemukan pelanggaran tidak mampu menerapkan protokol kesehatan, Ning menegaskan mereka akan memberikan tindakan tegas.

"Bahkan, kalau kita cek ternyata tidak layak melakukan kegiatan pariwisata, maka akan kita hentikan," kata Ning dalam bincang-bincang daring New Normal New Tourism Kebangkitan Pariwisata Sleman di Hotel Atrium, Jumat (17/7).

Ning mengaku, kini mereka tidak lagi memprioritaskan jumlah kunjungan wisata yang sebelumnya telah ditargetkan 11 ribu kunjungan wisata pada 2020. Sebab, konsep mengundang wisatawan dalam jumlah banyak masih tidak bisa dilakukan.

Saat ini, kata Ning, mereka akan menargetkan kepada konsep personal, pasangan dan wisata keluarga. Karenanya, ia mengimbau tempat-tempat wisata dan usaha-usaha pendukung yang ada di Kabupaten Sleman bisa melakukan penyesuaian diri.

Senada, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menuturkan, dampak dari pandemi Covid-19 memang mengakibatkan turunnya geliat pariwisata di berbagai daerah, tidak terkecuali Kabupaten Sleman. Karenanya, berbagai strategi disiapkan.

Utamanya, kata Sri, terkait protokol kesehatan demi bisa menghidupkan kembali kegiatan pariwisata di Kabupaten Sleman. Ia mengingatkan, obyek wisata harus melalui verifikasi dan melakukan simulasi terbatas dulu sebelum dibuka umum. "Jangan sampai tempat wisata menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," ujar Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement