Jumat 17 Jul 2020 16:48 WIB

Ratusan Ojol di Tangerang Ikuti Serangkaian Test Covid-19

Pemkot Tangerang membuat aturan bagi penumpang dan ojol terkait protokol kesehatan

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Hiru Muhammad
Ratusan pengemudi ojek daring atau ojek online (Ojol) mengikuti serangkaian rapid test di Terminal Poris Plawad, Tangerang, Jumat (17/7)
Foto: dok Abdurrahman Rabbani
Ratusan pengemudi ojek daring atau ojek online (Ojol) mengikuti serangkaian rapid test di Terminal Poris Plawad, Tangerang, Jumat (17/7)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Pemerintah Provinsi Banten menggelar serangkaian rapid test kepada para pengemudi ojek daring atau ojek online (Ojol) di Terminal Poris Plawad, Tangerang, Jumat (17/7). Pemeriksaan tes dilakukan sebagai salah satu syarat diizinkannya pengemudi mengangkut penumpang.

Seperti diketahui kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap enam ini sejumlah pelonggaran telah diberlakukan, salah satunya diperbolehkannya ojol mengangkut penumpang di wilayah Tangerang Raya.

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan pihaknya saat ini tengah gencar melakukan rapid test maupun swab test kepada para pengemudi ojol. Hal ini dilakukan dalam rangka meminimalisir penyebaran virus Covid-19 di masyarakat. “Ini gratis buat teman-teman ojol. Hari ini ada sekitar 700 ojol. Kami menargetkan sementara 14 ribu ojol dilakukan tes kesehatan dalam kurun dua pekan,” katanya.

Ia berharap dengan adanya kelonggaran ini para pengemudi ojol bisa memenuhi kebutuhannya kembali. Sebelumnya para pengemudi ojol mengeluhkan pendapatan mereka tak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat dampak dari PSBB.

Wahidin kemudian mengimbau kepada seluruh pengemudi ojol untuk tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan meminimalisir sentuhan dan tetap berjaga jarak. Termasuk juga memberikan pembatas atau sekat antara driver dengan penumpang.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan serangkaian tes kesehatan bagi para warganya yang tersebar di wilayah Banten. Upaya tersebut dilakukan pemprov dalam rangka mengurangi penularan virus Covid-19. “Kita  paling banyak udah 42 ribu swab dan rapid 160 ribu untuk warga yang tersebar di wilayah Banten,” katanya.

Wahidin mengaku, seiring berjalannya waktu tingkat penularan di wilayah Banten telah berubah dari yang sebelumnya zona merah kini telah berstatus zona kuning. “Kita sudah zona kuning. Kita selangkah lagi jadi zona hijau. Kalau sudah zona hijau kita berikan kesempatan kepada masyarakat,” ucapnya

Lebih lanjut, Ia menilai masyarakat Banten telah memiliki kesadaran yang tinggi. Untuk persentase sekitar 96 persen masyarakat sadar akan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker saat keluar rumah dan berjaga jarak. “Ini menunjukan rakyat Banten ini penuh kesadaran. Kemana mana saya lihat mereka sudah sadar. Berharap kita semakin baik,” katanya.

Sebelumnya Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, tengah menyiapkan mekanisme operasional ojek online dalam mengangkut penumpang. Tak hanya itu, sanksi juga akan diberlakukan bagi pengemudi ojek online yang melanggar.

Setelah resmi beroperasi kembali, pihaknya akan melakukan pengawasan agar pengemudi dan penumpang ojek online menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. "Nanti kita akan lakukan operasi, kalau yang tidak mematuhi aturan kita stop. Kita laporkan ke operator, komitmen nya protokol kesehatan diutamakan," katanya.

Arief juga menjelaskan aturan serta mekanisme yang dibuat akan mengacu pada Pergub nomor 29 tahun 2020. Nantinya bisa menjadi panduan bagi penyedia jasa ojek online untuk tetap memperhatikan kesehatan para pengemudi dan juga penggunanya.

"Jadi itu sudah diatur secara detail, itu yang kita tindaklanjuti arahan dari Gubernur Banten. Sehingga jadi panduan pengendara ojek online yang diatur oleh operator untuk bisa membawa penumpang dengan tetap perhatian protokol Covid-19," ujar Arief.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement