REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung langkah Kementan untuk memulai pembangunan food estate khusus hortikultura di Sumatera Utara. Ia menilai, produksi komoditas hortikultura sangat membutuhkan intervensi lebih untuk bisa memproduksi dalam skala besar.
"Sudah saatnya kita memproduksi skala besar untuk memperkuat basis hortikultura dan ketahanan pangan kita," kata Karen kepada Republika.co.id, Jumat (17/7).
Ia menyampaikan, sesuai amanah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 memang telah disebutkan bahwa tugas pemerintah agar membangun kawasan hortikultura. Namun, tentunya kawasan yang terintegrasi lengkap dengan kebutuhan infrastrukturnya.
Namun, yang jauh lebih penting adalah mempersiapkan petani sebagai garda terdepan yang bakal membudidayakan komoditas di lapangan. "Sebaiknya dari sekarang dipersiapkan petani-petaninya. Dibuatkan kelembagaannya agar efektif," kata Karen.
Jika petani sudah memiliki kapasitas yang baik, tentunya kawasan food estate bisa berjalan sesuai harapan dengan menghasilkan produksi yang tinggi. Setidaknya hal itu menjadi salah satu upaya mempersiapkan suplai pangan dan mengurangi ketergantungan impor.
Apalagi, ke depan negara-negara akan menjaga produksi pangannya masing-masing sebagai antisipasi krisis pangan dunia.
Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan tengah menggaet para perusahaan swasta untuk menggarap proyek food estate khusus hortikultura di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Food estate tersebut fokus pada komoditas cabai, bawang putih, dan kentang khusus industri.
Direktur Jenderal Hortikultura, Kementan, Prihasti Setyanto, mengatakan, pada tahap awal pengembangan dilakukan pada area seluas 4.000 hektare. Adapun potensi lahan food estate bisa mencapai 30 ribu hektare. Ia mengatakan, lahan tersebut disediakan langsung oleh pemerintah daerah setempat.
"Saat ini kita sedang koordinsi intensif soal ini. Di sana juga sudah berkembang tiga komoditas itu tinggal kita tingkatkan ke skala lebih besar," kata Prihasto saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (17/7).
Ia menjelaskan, sejauh ini sudah terdapat lima perusahaan swasta yang berminat untuk berinvestasi dalam pengembangan lahan sekaligus penyerap hasil panen petani. Di antaranya yakni PT Indofood Sukses Makmur, PT Wings Food, PT Calbee Wings Food, PT Champ, serta PT Great Giant Pineapple.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
