Jumat 17 Jul 2020 11:58 WIB

Kasus Covid-19 di India Tembus Angka Satu Juta

India melaporkan 34.956 kasus baru Covid-19 pada Jumat (17/7)

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Penumpang duduk di dalam kereta di New Delhi, India, Senin (1/6).saat ini kasus Covid-19 di negara tersebut menembus angka satu juta. Ilustrasi.
Foto: EPA
Penumpang duduk di dalam kereta di New Delhi, India, Senin (1/6).saat ini kasus Covid-19 di negara tersebut menembus angka satu juta. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India melaporkan 34.956 kasus baru Covid-19 pada Jumat (17/7). Dengan penambahan tersebut, saat ini kasus Covid-19 di negara tersebut menembus angka satu juta.

Dengan populasi mencapai 1,3 milliar jiwa, para ahli menilai angka satu juta masih terbilang rendah. Jumlah kasus akan meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan mendatang ketika pengujian diperluas.

Baca Juga

"Dalam beberapa bulan mendatang, kita terikat untuk melihat semakin banyak kasus dan itu adalah perkembangan alami dari setiap pandemi," ujar ahli epidemiologi di Public Health Foundation of India Giridha Babu.

Saat jumlah kasus meningkat, tujuan yang harus menjadi fokus India adalah menekan angka kematian serendah mungkin. "Tantangan kritis yang akan dihadapi negara adalah bagaimana mengalokasikan secara rasional tempat tidur rumah sakit," kata Babu.

Selama empat bulan terakhir, pandemi telah mengekspos kesenjangan parah dalam sistem perawatan kesehatan India. Selain minim alokasi dana, selama bertahun-tahun jumlah dokter dan tempat tidur rumah sakit di negara tersebut tak memadai.

Babu memperkirakan India tidak akan melihat satu pun puncak nasional dalam kurva kasus Covid-19. “Lonjakan bergeser dari satu tempat ke tempat lain, jadi kita tidak bisa mengatakan akan ada satu puncak untuk seluruh negara. Di India, itu akan menjadi dataran tinggi yang berkelanjutan untuk beberapa waktu dan kemudian akan turun," ucapnya.

India telah menerapkan kembali karantina wilayah di beberapa negara bagian guna mengekang penyebaran virus. Hal itu diharapkan dapat memberikan waktu untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan. Namun para ahli kesehatan masyarakat mengatakan kekurangan masih ada dan bisa berdampak buruk dalam beberapa bulan mendatang.

"Sebagai tindakan kesehatan masyarakat, saya tidak berpikir lockdown itu memiliki banyak dampak. Itu hanya menunda penyebaran virus," ujar Dr. Kapil Yadav, asisten profesor pengobatan masyarakat di All India Institute of Medical Sciences.

Menurut dia, jutaan kasus sejauh ini tercatat kemungkinan meninggalkan banyak yang tanpa gejala. "Ini terlalu meremehkan," ujarnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement