Jumat 17 Jul 2020 09:53 WIB

Mensos Antisipasi Prediksi Lonjakan Kemiskinan

Persentase penduduk miskin per Maret 2020 sebesar 9,78 persen

Mentri Sosial Juliari Batubara (kiri) memperlihatkan barang bukti saat mengikuti  konfrensi pers Pengungkapan Kasus Eksploitasi secara Ekonomi dan atau Seksual  terhadap anak  dibawah umur (Child Sex Groomer) yang dilakukan oleh warga asing asal Peranscis dengan inisial (FAC) alias Frans di Halaman Polda Metro Jaya,  Jakarta,  Kamis (9/7). Dalam pengungkapan tersebut diamankan barang bukti berupa kamera dan hasil video rekaman yang di dapat dari korban di duga sebanyak 305 orang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Mentri Sosial Juliari Batubara (kiri) memperlihatkan barang bukti saat mengikuti konfrensi pers Pengungkapan Kasus Eksploitasi secara Ekonomi dan atau Seksual terhadap anak dibawah umur (Child Sex Groomer) yang dilakukan oleh warga asing asal Peranscis dengan inisial (FAC) alias Frans di Halaman Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/7). Dalam pengungkapan tersebut diamankan barang bukti berupa kamera dan hasil video rekaman yang di dapat dari korban di duga sebanyak 305 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Juliari Batubara menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat persentase penduduk miskin yang meningkat dari tahun lalu. Ia mengatakan, Kementerian Sosial sudah mengantisipasi hasil survei tersebut.

"Memang sudah diantisipasi hasil survei demikian. Kondisi perekonomian hampir seluruh negara di dunia memang sangat terpuruk," kata Juliari, pada Republika, Kamis (16/7).

Saat ini, pemerintah sudah memiliki berbagai program bantuan sosial. Ia mengatakan, Kemensos terus memantau program bantuan sosial, apakah masih relevan jika diterapkan dengan kondisi yang ada atau perlu diperkuat.

"Kemensos harus terus memastikan bahwa program-program perlindungan sosial yang dikelola oleh Kemensos masih relevan. Artinya, kalau ternyata harus memerlukan anggaran tambahan untuk meng-cover lebih banyak lagi keluarga miskin, kami akan ajukan tambahan anggaran," kata Juliari menambahkan.

Sebelumnya, BPS mencatat kemiskinan di Indonesia mengalami kenaikan setelah berhasil ditekan sejak 2017. BPS menyebut angka kemiskinan naik karena pandemi Covid-19 yang kemudian berdampak pada ekonomi masyarakat.

Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin per Maret 2020 sebesar 9,78 persen atau naik dari posisi September 2019 sebesar 9,22 persen. Secara jumlah, penduduk miskin bertambah menjadi 26,42 juta orang. Jumlah tersebut naik sebanyak 1,63 juta dibandingkan dengan September 2019.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement