Jumat 17 Jul 2020 02:07 WIB

Warga Luwu Utara Gotong Royong Evakuasi Korban Banjir

Masih seringnya hujan dan derasnya air sungai membuat tim kesulitan cari korban

Warga mengangkat barangnya saat banjir kembali melanda di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masammba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (16/7/2020). Aliran air Sungai Salukula kembali meluap dan merendam sejumlah rumah di sekitar sungai tersebut akibat terjadinya pendangkalan sungai karena tertutup material longsor pasca banjir bandang.
Foto: ANTARA/ABRIAWAN ABHE
Warga mengangkat barangnya saat banjir kembali melanda di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masammba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (16/7/2020). Aliran air Sungai Salukula kembali meluap dan merendam sejumlah rumah di sekitar sungai tersebut akibat terjadinya pendangkalan sungai karena tertutup material longsor pasca banjir bandang.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Warga Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan bahu-membahu dan bergotong royong dalam melakukan evakuasi korban setelah banjir bandang dan longsor menerjang sejumlah wilayah di kabupaten itu pada Senin hingga Selasa (14/7).

"Kami terus gotong royong. Semua warga dengan sadar menggalang dana untuk membantu saudara-saudara kita di Desa Radda dan Masamba," kata Kepala Dusun Rambu Belue, Aswandi, yang ikut dalam pencarian korban, Kamis (16/7)

Ia mengungkapkan masih seringnya hujan dan derasnya air sungai di Radda membuat tim relawan masih kesulitan menemukan korban. Empat hari pencarian korban banjir bandang, sudah 21 korban jiwa yang ditemukan. Namun, hingga saat ini masih banyak laporan warga terkait anggota keluarganya yang belum ditemukan.

Banjir yang melanda Kabupaten Luwu Utara khususnya di Kecamatan Masamba dan Desa Radda membuat sebagian masyarakat harus mengungsi di beberapa tempat seperti di Perumahan Safana Graha, Kantor DPRD Luwu Utara, Kantor Bupati Luwu Utara dan lain-lain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement