Kamis 16 Jul 2020 17:58 WIB

Antisipasi Penumpang, Kemenhub Optimalkan Tiket Online

Selama ini tren perjalanan masyarakat menggunakan angkutan penyeberangan di malam har

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi (kiri) saat mengikuti rapat panja dengan komisi VII DPR di Kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/12).
Foto: Republika/Prayogi
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi (kiri) saat mengikuti rapat panja dengan komisi VII DPR di Kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memgantisipasi lonjakan penumpang saat Lebaran Idul Adha 2020. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan akan mengoptimalkan sistem pembelian tiket secara online.

Budi mengatakan, salah satu cara pengoptimalan tiket online tersebut yakni dengan memesan tiket melalui aplikasi Ferizy atau mengakses laman www.ferizy.com. “Saya mengimbau bagi masyarakat yang ingin menyeberang untuk mempersiapkan diri setidaknya tiga jam sebelum keberangkatan, terutama soal pemesanan tiket dapat melalui Ferizy untuk meminimalisir kontak sekaligus menghemat waktu,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (16/7).

Baca Juga

Budi melihat selama ini tren perjalanan masyarakat yang ingin menggunakan angkutan penyeberangan dilakukan pada malam hari. Dengan begitu, Budi menginginkan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melakukan sosialisasi secara masif agar calon penumpang juga mengantisipasi kepadatan.

Untuk mencegah antrean panjang hingga di luar pelabuhan, Budi menuturkan harus ada percepatan waktu pada beberapa poin. “Seperti saat memasukan data penumpang, proses pembelian dan pembayaran tiket, serta antisipasi dari segi sarana prasarana, sumber daya manusia, dan pola operasi melalui skenario,” jelas Budi.

Selain itu. budi mengimbau calon penumpang untuk memiliki tiket sebelum tiba di pelabuhan. Dengan begitu dapat melakukan pengisian data manifest supaya mendapatkan perlindungan asuransi.

Budi menambahkan, untuk memperlancar arus kendaraan yang akan masuk pelabuhan khususnya di Bakauheni, maka sejak 15 Juni 2020 bagi kendaraan yang belum membeli tiket secara online akan dikeluarkan melalui jalur yang telah disiapkan.

“Oleh karena itu kami mengimbau seluruh calon penumpang harus membeli tiket secara online, meski demikian imbauan ini bersifat soft power yang tujuannya untuk memberikan efek jera,” jelas Budi.

Budi menuturkan, akan dilakukan koordinasi berikutnya dengan Bank Indonesia, Himpunan Bank Milik Negara ( Himbara), dan PT Telkom Indonesia (Persero). Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi cut off system dari bank yang sering terjadi pada pukul 00.00 WIB sampai 01.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement