Kamis 16 Jul 2020 16:50 WIB

25 Pasien DBD di Kota Tasikmalaya Masih Dirawat

Jumlah akumulatif tercatat 889 kasus dan 17 angka kematian.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis (ilustrasi)
Foto: Antara/Syifa Yulinas
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat terus peningkatan angka kasus demam berdarah dengue (DBD). Hingga Kamis (16/7), jumlah akumulatif kasus DBD di Kota Tasikmalaya tercatat 889 kasus dan 17 angka kematian. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, penanggulangan kasus akibat nyamuk aedes aegypti itu semakin baik. Ia menilai, peningkatan kasus yang terjadi tak seperti bulan sebelumnya. "Penanggulangan sudah sesuai harapan. Mudah-mudahan bulan Juli ini kasus bisa turun dengan adanya sosialisasi dan gerakan-gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (16/7).

Baca Juga

Ia mengakui, setiap hari angka kasus terkonfirmasi DBD terus bertambah. Namun di sisi lain, angka kesembuhan juga terus meningkat.

Uus menyebutkan, hingga saat ini jumlah pasien DBD yang masih dirawat hanya sekira 25 orang. "Artinya, mayoritas pasien sudah sembuh," kata dia.

Kendati demikian, ia mengingatkan agar warga tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, selama masa peralihan cuaca seperti saat ini, gerakan 3M harus terus dilakukan di lingkungan masing-masing agar tak menimbulkan sarang nyamuk.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, secara kumulatif sejak 1 Januari 2020 hingga saat ini ada 889 kasus DBD dengan 17 angka kematian. Kasus DBD di Kota Tasikmalaya hampir merata di seluruh kecamatan. Namun, kecamtan yang paling parah terdampak adalah Kawalu dengan 164 kasus dan enam kasus kematian akibat DBD.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement