Kamis 16 Jul 2020 14:24 WIB

Di Tengah Corona, China Cetak Miliarder Baru Lewat Rokok Elektrik

Chen Zhiping dan Xiong Shaoming menjadi miliarder baru dunia.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Di Tengah Corona, China Cetak Miliarder Baru Lewat Rokok Elektrik. (FOTO: Foto/Medical Xpress)
Di Tengah Corona, China Cetak Miliarder Baru Lewat Rokok Elektrik. (FOTO: Foto/Medical Xpress)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Di tengah pandemi corona, industri rokok elektrik atau vape kedatangan miliarder baru dari Negeri Tirai Bambu. Tren vape belakangan yang mengganti konsumsi rokok kretek dan putih membawa perusahaan ini menjadi raksasa baru di China.

Ia adalah Chen Zhiping dan Xiong Shaoming yang menjadi miliarder baru dunia. Dan perusahaannya, Smoore International Holdings berhasil meraup keuntungan yang besar saat melakukan aksi penawaran umum perdana (IPO) pada Jumat (10/7/2020) di Hong Kong Stock Exchange.

Baca Juga: 83 Miliarder Dunia Memohon Pajaknya Dinaikkan untuk Atasi Corona

Sebagaimana dilansir dari Forbes di Jakarta, Rabu (15/7/2020) harga saham Smoore berhasil ditutup lebih tinggi dua kali lipat dari harga saham yang ditetapkan yakni ditutup pada level 31,00 dolar Hong Kong per lembar saham.

Nilai tersebut naik lebih dari dua kali lipat dari harga awal yang ditetapkan yakni 12,40 dolar Hong Kong. Kenaikan tersebut membuat nilai valuasi perusahaan kini mendekati USD23 miliar (Rp 324,3 triliun).

Meroketnya valuasi perusahaan juga mengangkat kekayaan pemegang saham terbesar, Chen Zhiping dan Xiong Shaoming. Kepemilikan saham CEO Smoore Chen Zhiping pada penutupan sesi perdagangan pekan lalu mencapai hampir USD 8 miliar atau Rp 112,8 triliun.

Sementara saham yang dipegang Direktur Eksekutif perusahaan Xiong Shaoming bernilai USD 1,2 miliar (Rp 16,9 triliun).

Sejak berdiri pada tahun 2009, Smoore telah memasok komponen rokok elektrik kepada beberapa pelanggan besar seperti Japan Tobacco, American Tobacco dan lain sebagainya.

Tahun lalu, Smoore juga berhasil meraup pendapatan sebesar USD 300 juta. Jumlah tersebut didapat lewat angka penjualan yang meningkat dari 3,4 miliar yuan pada 2018 menjadi 7,6 miliar yuan.

Penjualan vape di pasar global ditengarai akan terus tumbuh sebesar 22,7 persen setiap tahunnya, dari USD 6,7 miliar di 2019 menjadi USD 22,7 miliar pada 2024.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement