Kamis 16 Jul 2020 11:53 WIB

Pengembangan Bandara Kualanamu Butuh Dana Rp 12 Triliun

Pengembangan bandara dilakukan hingga dapat menampung 30 juta penumpang per tahun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Bandara Kualanamu Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (21/5/2020).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Bandara Kualanamu Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (21/5/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) saat ini tengah mencari calon mitra strategis untuk mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu. Direktur Transformasi da Portfolio Strategis AP II Armand Hermawan mengatakan secara total hingga tahap ketiga, pengembangan Bandara Kulanamu membutuhkan belanja modal senilai Rp 12 triliun.

Armand menjelaskan pengembangan pada tahap satu dilakukan dengan perluasan kapasitas terminal. “Peningkatan kapasitas penumpang dari saat ini 9 juta penumpang pertahun menjadi 17 juta penumpang pertahun,” kata Armand dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (16/7).

Baca Juga

Dia menjelaskan, pada tahap kedua pengembangan bandara dilakukan hingga dapat menampung 30 juta penumpang per tahun. Pada tahap ketiga, bandara tersebut ditargetkan dapat melayani 42 juta penumpang per tahun.

Sementara untuk pengembangan tahap satu, Armand mengatakan dibutuhkan belanja modal sekitar Rp 3 triliun. “Di mana 49 persen atau sekitar Rp 1,4 triliun menjadi kewajiban mitra strategis,” tutur Armand.

Selain perluasan kapasitas terminal, pengembangan Kualanamu juga mengarah ke konsep aerotropolis. Armand mengatakan hal tersebut dilakukan dengan berbagai gedung komersial di atas lahan 200 hektare seperti theme park, logistic park, factory outlet, fasilitas maintenance repair and overhaul (MRO) serta kompleks perdagangan.

Saat ini, AP II telah mengundang calon mitra strategis untuk mengikuti proses lelang dalam kerja sama pengelolaan operasi dan pengembangan Bandara Kualanamu. “Nantinya, AP II dan mitra strategis akan menjadi pemegang saham di PT Angkasa Pura Aviasi yang menjadi pengelola Bandara Kualanamu,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin.

Awaluddin menjelaskan, AP II menguasai 51 persen saham PT Angkasa Pura Aviasi, sementara mitra strategis 49 persen. Dia menuturkan AP II dan mitra strategis akan berperan dalam melakukan investasi, mengembangkan, meningkatkan fasilitas, hingga mengoperasikan serta melakukan pemeliharaan Bandara Internasional Kualanamu dalam jangka waktu 25 tahun.

“AP II tengah mencari mitra strategis untuk bersama-sama memajukan dan mempercepat pengembangan Bandara Internasional Kualanamu,” ujar Awaluddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement