Kamis 16 Jul 2020 06:03 WIB

Makam Siti Khadijah Hingga Mbah Maimoen Dekat Masjidil Haram

Ulama asal Indonesia yang terakhir dimakamkan di Al Ma'la adalah KH Maimoen Zubair.

Rep: Febryan A/ Red: Muhammad Fakhruddin
Makam Siti Khadijah Hingga Mbah Maimoen Dekat Masjidil Haram. Foto: Pemakaman Al Ma'la
Foto: Republika/M Hafil
Makam Siti Khadijah Hingga Mbah Maimoen Dekat Masjidil Haram. Foto: Pemakaman Al Ma'la

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kompleks pemakaman terdekat dari Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, adalah Al Ma'la. Di sana sejumlah tokoh besar dimakamkan, mulai dari istri nabi, Siti Khadijah hingga ulama Indonesia seperti Syekh Nawawi al-Bantani.

Kompleks pemakaman Al Ma'la membentang di dataran tinggi bukit Jabal As-Sayyidah, perkampungan Al-Hujun yang letaknya hanya berjarak 1,1 kilometer dari Masjidil Haram. Tepatnya di kawasan Dahlatul Jin, tak jauh dari Masjid Jin.

Sebagaimana dijelaskan dalam artikel berjudul Jannatul Mualla Cemetry karya Howard Kramer (thecompletepilgrim.com, 2015), keberadaan pemakaman itu sebenarnya sudah eksis jauh sebelum dimulainya peradaban Islam di Makkah. Bahkan, sempat dijadikan area pekuburan pribadi keluarga Bani Hasyim hingga masa kelahiran Nabi Muhammad SAW.

"Beberapa di antaranya yang dimakamkan di Ma'la (sebelum peradaban Islam) adalah Kakek Nabi Muhammad, Abdul Muttalib, dan Ibunda Nabi, Aminah," ungkap Kramer.

Sedangkan pada masa peradaban awal Islam atau sebelum Nabi hijrah ke Madinah, sejumlah nama besar yang dimakamkan di sana adalah paman Nabi, Abu Thalib dan putra Nabi, Qasim yang meninggal saat masih anak-anak. "Yang terpenting dari semua itu adalah istri pertama Muhammad, Siti Khadijah, juga dimakamkan di Ma'la," kata dia.

Sejumlah ulama besar dari Indonesia juga dimakamkan di Al Ma'la. Direktur Islam Nusantara Center (INC), A Ginanjar Sya’ban, mengatakan, ulama dari Nusantara banyak dimakamkan di sana pada abad ke-19 Masehi. Kebanyakan dari mereka adalah para ulama yang menjadi guru besar di Makkah pada masa itu.

Beberapa di antaranya, kata dia, adalah Syaikh Ahmad Khatib Sambas (wafat tahun 1875), Syaikh Nawawi Banten (1897), Syaikh Junaid Betawi (akhir abad 19 M), dan Syaikh Abdul Haq Banten (1903).

Selanjutnya, Syaikh Ahmad Khatib Minangkabau (1916), Syaikh Abdul Hamid Kudus (1916), Syaikh Mahfuzh Tremas (1920), Syaikh Mukhtar Bogor (1930), Syaikh Umar Sumbawa (1930-an), dan Syaikh Abdul Qadir Mandailing (1956).

"Hingga generasi ulama besar asal Nusantara yang menjadi guru besar di Makkah yakni Syaikh Yasin Padang (wafat tahun 1990) yang merupakan guru dari KH Maimoen Zubair," ungkap Dosen Filologi dari Universitas Padjajaran itu, beberapa waktu lalu.

Ulama asal Indonesia yang terakhir dimakamkan di Al Ma'la adalah KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen. Ia merupakan tokoh kenamaan Nahdlatul Ulama dan pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Ia dimakamkan di sana pada 6 Agustus 2019 setelah menghembuskan nafas terakhir saat melaksanakan ibadah Haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement