Rabu 15 Jul 2020 18:44 WIB

Industri Hotel Mulai Bergairah, Platform Siapkan Inovasi

Hotel-hotel yang berada di sekitar Bogor dan Bandung sudah mulai merasakan geliatnya

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gaery Undarsa selaku Chief Marketing Officer tiket.com menjelaskan dalam kondisi yang tidak menentu selama pandemi Covid 19 ini, semua harus bisa bekerja dengan cepat untuk membantu pelanggan beradaptasi dengan kebiasaan baru. Salah satunya dengan tiket FLEXI.
Foto: istimewa
Gaery Undarsa selaku Chief Marketing Officer tiket.com menjelaskan dalam kondisi yang tidak menentu selama pandemi Covid 19 ini, semua harus bisa bekerja dengan cepat untuk membantu pelanggan beradaptasi dengan kebiasaan baru. Salah satunya dengan tiket FLEXI.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Industri perhotelan kembali bergairah seiring pemberlakuan pola hidup baru (new normal) pada masa pandemi virus corona (Covid-19) saat ini. Satu per satu pengelola hotel, mulai membuka aktivitasnya terutama yang berada di kota-kota besar penyangga DKI Jakarta.

Menurut Perwakilan PHRI Pusat, AB Sadewa, hotel-hotel yang berada di sekitar Bogor dan Bandung sudah mulai merasakan geliat usaha tersebut. Pada hari biasa, tingkat hunian bisa mencapai 30 persen.

Angka ini, kata dia, bertambah signifikan pada akhir pekan sehingga keterisian hotel bisa mencapai 50-60 persen. "Ini okupansi general setelah PSBB," ujar Sadewa dalam webinar saat Peluncuran Produk Baru Tiket.com, yaitu tiket Flexi, Rabu (15/7).

Namun, kata dia, keterisian hotel ini nyaris sepenuhnya oleh konsumen perorangan. Sedangkan dari kalangan perusahaan/lembaga, belum menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan."Market corporate belum ada," katanya. 

Menurutnya, keterisian pada masa seperti ini belum dirasakan oleh semua daerah. Sebab, hotel-hotel yang berada di luar Jawa belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Selain karena akses yang sulit ditempuh, situasi di daerah pun cukup sulit seperti dengan adanya syarat tes PCR bagi calon penginap.

Sadewa mengatakan, perhotelan menjadi salah satu industri yang terdampak paling parah akibat pandemi virus Corona (covid-19) ini. Selain terpaksa harus menghentikan operasional terutama pada awal merebaknya kasus tersebut, mereka pun terpaksa merumahkan karyawannya bahkan hingga ada yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pada awal diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kata dia, sedikitnya tercatat 1.600 hotel yang tutup. Penghentian operasional ini sebagai imbas dari menurunnya tingkat hunian seiring pemerintah memberlakukan kebijakan tersebut."Penginapan kurang, okupansi single digit," katanya.

Sementara menurut CMO tiket.com, Geary Undarsa, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan hunian hotel pada masa new normal ini. Salah satunya dengan program tiket flexi yang mulai diluncurkan hari ini. Melalui cara itu, pihaknya akan menggaet konsumen hotel khususnya yang bertujuan untuk liburan.

Geary menjelaskan, terdapat berbagai keuntungan bagi konsumennya yang memesan hotel melalui program tersebut. Salah satunya bisa menggunakan kamar secara fleksibel setelah memesan hotel dengan tiket flexi. "Biasanya kalau kita pesan hotel, kita harus sudah tentukan tanggalnya.  Kalau dengan tiket flexi, kita bisa pesan hotel sekarang, tapi kita bisa fleksibel waktunya," katanya.

Voucher hotel yang sudah dibeli melalui tiket flexi, kata dia, bisa digunakan hingga satu tahu ke depan. "Jadi pesan dulu, penggunaannya bisa bebas kapan pun sesuai keinginan kita hingga satu tahun ke depan," katanya.

Selain memudahkan calon konsumen dengan waktu yang fleksibel, kata dia, cara seperti inipun diharapkan mampu membantu manajemen hotel terutama dari sisi keuangan. "Kita tahu saat awal pandemi kemarin bagaimana kondisi perhotelan. Mudah-mudahan dengan cara seperti ini kita bisa membantu mereka untuk mendapat uang di muka," katanya. 

Cisyelya Bunyamin selaku VP Accommodation tiket.com juga menambahkan saat ini partner hotel yang bergabung dengan tiket FLEXI telah mencapai lebih dari 400 partner hotel domestik. Bahkan, beberapa hotel Internasional seperti hotel-hotel di Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Hotel-hotel yang berada di kota besar di Indonesia juga sudah banyak yang ikut serta dalam tiket FLEXI misalnya di Yogyakarta sudah lebih dari 40 hotel, begitu juga di wilayah Bali dan Nusa Tenggara ada lebih dari 75 hotel, di area Sumatera sudah lebih dari 35 hotel dan di area Jawa Tengah, sudah lebih dari 40 hotel. Sisanya tersebar diseluruh wilayah di Indonesia. “Kami yakin jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan antusiasme partner maupun pelanggan untuk menggunakan tiket FLEXI ini," kata Cisyelya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement