Rabu 15 Jul 2020 15:49 WIB

Guardiola: Semua Harus Minta Maaf ke Manchester City

Guardiola menilai reputasi City sempat tercoreng oleh tuduhan FFP.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Foto: DOK REPUBLIKA
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menegaskan, The Citizen layak mendapatkan permintaan maaf dari berbagai pihak yang meragukan dan mencibir keberhasilan City dalam meraih prestasi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari putusan Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) yang membatalkan sanksi Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) terhadap The Citizen.

Pada Februari silam, klub milik taipan asal Uni Emirat Arab, Khaldoun Moubarak, itu didakwa melakukan pelanggaran ketentuan Financial Fair Play (FFP) oleh UEFA. Imbasnya, City dilarang tampil di kompetisi Eropa pada dua musim mendatang dan harus membayar sejumlah denda. Namun, setelah mengajukan banding atas putusan tersebut, CAS akhirnya membatalkan sanksi UEFA tersebut.

Putusan CAS ini keluar pada awal pekan ini. Berkat putusan tersebut, juara bertahan Liga Primer Inggris dalam dua musim terakhir itu pun diperbolehkan tampil di Liga Champion pada musim depan. Selain itu, besaran denda terhadap City juga dikurangi. Kendati begitu, akibat sanksi dari UEFA tersebut integritas dan reputasi The Citizen dinilai telah hancur.

City dinilai melakukan kecurangan dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak 2016 silam atau rentang waktu penyelidikan UEFA terkait pelanggaran FFP. Selama periode tersebut, City meraih tujuh titel, termasuk dengan menyapu bersih semua titel di kompetisi domestik pada musim lalu. Ujungnya, sejumlah pihak mencibir prestasi City tersebut tidak terlepas dari kecurangan dan kebohongan yang mereka lakukan.

''Kami benar-benar hancur. Saya rasa, kami layak mendapatkan permintaan maaf dari pihak-pihak yang kami berbohong dan curang dalam meraih prestasi. Mereka berulang kali mencap dan menyebut kami melakukan kesalahan dan kebohongan. Bahkan, asas praduga tak bersalah seolah tidak dihiraukan dalam kasus tersebut,'' tutur Guardiola seperti dilansir The National, Rabu (15/7).

Mantan pelatih Bayern Muenchen itu pun mengakui, akibat sanksi dari UEFA tersebut reputasi The Citizen sempat hancur. Berbagai omongan miring soal kecurangan City terus bermunculan sebelum akhirnya CAS mengeluarkan putusannya. Guardiola pun menyebut, hari dimana CAS menyatakan City tidak bersalah adalah salah satu hari terbaik dalam perkembangan sepak bola Eropa.

''Reputasi dan prestisiusnya kami hancur akibat sangkaan tersebut dan akhirnya kami menunjukan itu semua tidak benar. Kini, semua pihak harus menerima putusan tersebut dan tidak banyak mengeluh, seperti kami saat disangka melakukan kecurangan. Hari keluarnya putusan itu adalah hari yang luar biasa buat sepak bola, karena kami membuktikan, kami mematuhi semua peraturan. Kami tampil dan meraih titel dengan mematuhi semua peraturan yang ada, sama seperti klub-klub lain di Eropa,'' kata pelatih asal Spanyol tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement