Rabu 15 Jul 2020 13:29 WIB

Pesepak Bola Harus Berhenti Jadi Korban Rasialisme

Arah menuju perlindungan untuk pesepak bola dari kasus rasialisme semakin baik.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Tottenham Hotspur
Foto: REUTERS / Jason Cairnduff / Pool
Tottenham Hotspur

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Pesepak bola modern tidak akan terus menerus jadi sasaran kekerasan rasialisme. Hal tersebut diungkapkan oleh mantan bek West Brom, Brendon Batson. Ia mengaku senang melihat Wilfried Zaha, Adebayo Akinfenwa, ldan David McGoldrick mengungkapkan dan melaporkan kekerasan rasialisme yang mereka alami.

Batson, yang juga penasihat spesial PFA untuk FA itu yakin, pemain akan merasa punya kekuatan lebih untuk bicara dan akan terus berlanjut saat ada aksi rasialisme. ''Kabar baiknya adalah pemain sangat siap untuk bicara soal itu. Mereka keluar dan bicara 'kami sudah cukup (sabar) dan kami akan membiarkan otoritas (terkait) menyelesaikannya,'' kata Batson, dikutip dari Sky Sports, Rabu (15/7).

Menurutnya, kekerasan rasialisme, entah itu di media sosial maupun surat yang ditujukan ke pemain di pusat latihan, akan selalu terjadi. Oleh karena itu, ia minta perusahaan media sosial seperti Facebook dan Twitter harus lebih bertanggung jawab, untuk memastikan unggahan yang mengandung ujaran kebencian tidak dipublikasikan.

Namun, lanjut dia, semakin pemain lantang bersuara soal rasialisme, maka otoritas terkait akan mendengar dan melakukan sesuatu. Ia juga terkejut bagaimana pebalap Formula 1 paling top saat ini, Lewis Hamilton, sangat vokal menentang rasialisme. Padahal, Batson melihat pebalap Mercedes itu tadinya selalu diam dan hanya sedikit memberikan komentar. 

''Dia keluar begitu saja sekarang, dan memimpin di garis depan,'' ucap Batson.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement