Rabu 15 Jul 2020 13:04 WIB

Polisi Selidiki Vandalisme Masjid Al Rashid Edmonton Kanada

Vandalisme Masjid Al Rashid Edmonton Kanada wujud dari Islamofobia.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Vandalisme Masjid Al Rashid Edmonton Kanada wujud dari Islamofobia. Ilustrasi vandalisme.
Foto: nbcphiledhelphia
Vandalisme Masjid Al Rashid Edmonton Kanada wujud dari Islamofobia. Ilustrasi vandalisme.

REPUBLIKA.CO.ID, EDMONTON – Unit kejahatan rasial Kepolisian Edmonton, Kanada tengah menyelidiki kasus vandalisme rasis di masjid terbesar di kota itu. 

Seperti dilansir CBC pada Rabu (15/7) Kepolisian Edmonton menerima laporan tentang aksi vandalisme rasis di Masjid Al Rashid Edmonton menerima  pada Senin (13/7).

Baca Juga

Kasus itu pun sedang diselidiki, meski demikian kepolisian Edmonton tak memberikan keterangan secara rinci tentang kasus itu. 

Imam Masjid Al Rashid, Sadique Pathan, mengatakan aksi vandalisme itu terjadi pada Sabtu (11/7) pukul 02.30 waktu setempat. Kejadian itu tertangkap langsung oleh kamera pengawas. Rekam itu pun telah diberikan kepada kepolisian Edmonton.  

Pelaku vandalisme itu menggunakan cat semprot untuk menuliskan simbol 114 yakni sebuah simbol yang digunakan kelompok supremasi kulit putih. Simbol itu dituliskan pelaku di pintu masuk Masjid. 

Selain itu ada juga simbol heksagram serta sebuah akronim HBO yang merujuk pada teori konspirasi yang menyebutkan bahwa mantan Presiden Barack Obama adalah seorang muslim yang taat. Simbol heksagram dan akronim itu terdapat di pilar-pilar yang mengapit pintu masuk utama.    

Pathan mengatakan Masjid Al Rashid telah menghalau terhadap kebencian dan diskriminasi. Menurut Pathan para nasionalis kulit putih telah melihat Masjid Al Rashid sebagai simbol yang mereka benci dan ditakuti.   

"Yang kami sadari adalah ada beberapa individu yang sangat ingin membuat permusuhan antara sesama warga Edmonton. Kami sepakat itu bukan hal yang akan mengalahkan kita, tapi saya pikir kita akan menghadapi hal itu semakin banyak. Mereka tak menerima yang tak punya pandangan sama. Mengerikan melihat tempat ibadah menjadi sasaran," kata Pathan.  

"Ada orang-orang yang pernah mendapatkan rasisme dan diskriminasi sehingga tempat yang aman yang mereka pandang adalah tempat ibadah, masjid. Ini adalah pusat sosial sama halnya dengan pusat keagamaan," tambah Pathan.  

Pathan khawatir Masjid Al Rashid menjadi target dari meningkatnya permusuhan. Pada Mei lalu, seorang pria membuat rekaman video dirinya yang sedang memantau Masjid Al Rashid. 

Dalam video itu dia memantau pergerakan jamaah yang sedang puasa sambil memakan sandwich ham. Pada Januari tahun lalu, video keamanan juga berhasil merekam aksi dua pria yang punya hubungan dengan kelompok kebencian Islamofobia sayap kanan yang masuk ke Masjid Al Rashid saat jamaah hendak melaksanakan Jumat. Orang-orang itu pun berhadapan dengan jamaah di luar sehingga membuat gaduh dan tersebar di media sosial.Andrian Saputra

 

Sumber: https://www.cbc.ca/news/canada/edmonton/edmonton-mosque-racist-graffiti-1.5649535

    

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement