Rabu 15 Jul 2020 10:23 WIB

Petugas Lakukan Pemeriksaan Hewan Qurban di Bandung

Sebanyak 100 petugas akan disebar di 30 kecamatan di kota Bandung

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Aktivitas pengurusan hewan kurban, di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (12/9). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Aktivitas pengurusan hewan kurban, di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (12/9). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung menerjunkan sebanyak 100 petugas yang akan melakukan pemeriksaan hewan qurban hingga jelang Idul Adha 1441 Hijriah. Para petugas akan melakukan pemeriksaan saat hewan qurban masih hidup dan pasca penyembelihan dilakukan.

"Satgas ini ada yang bertugas saat ante mortem (hewan masih hidup) dan post mortem (hewan sudah disembelih), 100 orang juga dari relawan perhimpunan dokter hewan Indonesia," ujarnya Kepala Dispangtan, Gin Gin Ginanjar di Balai Kota, Rabu (15/7).

Ia mengungkapkan, 100 petugas tersebut akan disebar di 30 kecamatan di Kota Bandung untuk melakukan pemeriksaan hewan qurban. Katanya, pihaknya sudah mendata titik penjualan hewan qurban mencapai kurang lebih 212 titik.

Menurutnya, pihaknya sudah menyebarkan surat edaran Kementerian Pertanian (Kementan) kepada seluruh penjual hewan qurban agar menerapkan protokol kesehatan. Beberapa diantaranya yaitu penjual harus memakai masker, jaga jarak dan terdapat fasilitas mencuci tangan.

 

Ia pun menyarankan agar panitia penyembelihan kurban untuk menyembelih hewan di satu titik terpusat dan tidak memunculkan potensi kerumunan atau orang menonton. Katanya, saat ini Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang dimiliki memiliki keterbatasan untuk menyembelih dalam jumlah yang banyak.

"Disarankan memotong di RPH cuma kan punya dua, apalagi pandemi dibatasi perhari. Di RPH Ciroyom biasa 50 ekor bisa 25 ekor perhari di masa pandemi," katanya.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial berharap para petugas memeriksa hewan qurban dengan baik dan juga menerapkan protokol kesehatan. Termasuk mengajak masyarakat agar mematuhi standar protokol kesehatan seperti memakai masker, memakai sarung tangan dan jaga jarak. 

"Saya tidak mau ada klaster baru dari proses Idul Adha ini," katanya. Ia pun mengingatkan agar masyarakat menyiapkan perkakas untuk menyembelih hewan qurban serta tidak meminjam barang agar meminimalisasi sentuhan antar tangan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement