Rabu 15 Jul 2020 09:53 WIB

Al-Kautsar Surat Terpendek yang Perintahkan Berqurban

Inti perintah dalam surat ini ada pada ayat kedua.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Al-Kautsar Surah Terpendek yang Perintahkan Berqurban (ilustrasi)
Foto: Republika/Mimi Kartika
Al-Kautsar Surah Terpendek yang Perintahkan Berqurban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat Al-Kautsar merupakan surah terpendek yang ada di dalam Alquran. Surat Al-Kautsar ini oleh Al-Baihaqi yang meriwayatkan dari Ibnu Syubrumah merupakan surat yang paling pendek, karena hanya terdiri atas tiga ayat saja. Dalam surat itu selain sholat, ada perintah berqurban.

"Dan bahwa di dalam Alquran tidak ada surat yang lebih pendek dari surat ini," kata Ustaz Ahmad Sarwat Lc, MA di dalam kitabnya Tafsir Tahlili Surat Al-Kautsar.

Sebenarnya kata Ustaz Ahmad ada surat lain yang jumlah ayatnya hanya tiga, misalnya surat Al-Ashr tiga ayat dan An-Nashr juga tiga ayat. Namun Ibnu Asyur menyebutkan bahwa jumlah kata surat Al-Kautsar lebih sedikit, demikian juga jumlah hurufnya.

 

Jadi meski tiga surat Al-Ashr, Al-Kautsar dan An-Narhr sama-sama hanya terdiri dari tiga ayat, namun tetap saja yang pendek adalah surat Al-Kautsar ini, kalau dihitung juga dari jumlah kata dan jumlah hurufnya.

Ustaz Ahmad menyampaikan ada beberapa pokok isi kandungan surat dalam Surat Al-Kautsar ini, antara lain bahwa Allah SWT menegaskan.

Pertama banyaknya pemberian Allah.

Pernyataan telah banyaknya pemberian Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Banyaknya pemberian Allah SWT dinyatakan dengan lafadz al-Kautsar yang punya banyak makna menurut para mufassir, sehingga boleh disebut dengan mudah dengan "Dengan kenikmatan yang amat banyak".

Kedua, perintah Sholat Dan Menyembelih Hewan (Qurban).

Ustaz Ahmad mengatakan, inti perintah dalam surat ini ada pada ayat kedua yaitu ketika Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah SAW untuk sholat dan menyembelih hewan. Setelah sebelumnya Allah SWT menyebutkan bahwa Allah telah memberikan begitu banyak pemberian.

Ketiga budaya kebanggaan punya anak laki-Laki.

Surah ini untuk meluruskan budaya kebanggaan punya anak laki-laki. Di bagian terakhir pada ayat ke-3, Allah SWT menyentil mereka yang pernah mengolok-olok Nabi SAW sebagai orang yang terputus nasabnya. Budaya bangsa Arab yang membanggakan keturunan dari jalur anak laki-laki memang ada dan merupakan naluri atau fitrah tiap manusia, bahkan juga terjadi pada bangsa-bangsa lain selain bangsa Arab. 

Namun bangsa Arab memang amat ekstrim dalam urusan membanggakan punya anak laki-laki, sampai wajah mereka memerah karena menanggung malu, manakala istrinya melahirkan anak perempuan. Bahkan rela mengubur bayi perempuan hidup-hidup, sebagaimana dalam Alquran surah An-Nahl 59 yang artinya.

"Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (QS. An-Nahl : 59).

Dalam surah At-Takwir ayat 9 Allah mempertanyakan alasan perbuat mereka. "Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh."

Untuk itu dalam surat Al-Kautsar ini Allah SWT menegaskan bahwa tidak punya anak laki-laki yang menjadi penerus keturunan tidak lah harus dijadikan ukuran kesuksesan dan kebahagiaan. Dan menasabkan kepada ibu juga tidak menjadi hal keliru.

"Karena Nabi Isa yang tidak berayah pun dinasabkan keibunya," katanya.

Jadi surat ini menegaskan kepada mereka yang mencela Nabi Muhammad SAW sebagai orang yang terputus keturunannya, padahal mereka itulah yang terputus dalam arti yang sesungguhnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement